BULA, Siwalimanews – Memasuki hari ke tujuh proses pencarian terhadap Salis Kafar warga Desa Fattolo, Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur yang tenggelam di perairan Laut Nama Timur tak juga membuahkan hasil.

Lantaran tak juga ditemukan, maka proses pencarian terhadap korban secara resmi dihentikan oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Maluku, Polairud Polres SBT, dan pihak BPBD serta TNI AL dan TNI AD.

Untuk menyatakan secara resmi proses pencarian ini ditutup, maka Sekda SBT Jafar Kwairumaratu didampingi oleh komandan tim Tengku Ahmad Yani, Plt Kepala BPBD M Nasir Rumata, personel Polairud Polda Maluku serta Polairud Polres SBT serta personel TNI AL Pos Bula menemui pihak keluarga korban di Desa Fattolo Kecematan Bula.

Dihadapan keluarga korban dan warga Desa Fattolo, sekda menjelaskan, pencarian terhadap Salis Kafara korban yang hilang akibat kecelakaan laut hari ini, secararesmi ditutup. Penutupan ini sesuai dengan peraturan perundang- undangan yakni prosedur pencarian hanya dilakukan selama tujuh hari.

“Perlu saya sampaikan bahwa pak bupati masih sementara tugas di luar daerah dan pak wakil bupati dalam tugas yang bersamaan. Maka saya diberikan tugas mengikuti acara penyerahan hasil pencarian yang dilaksanakan pada siang hari ini,” ujar sekda dikediaman keluarga korban, Selasa (20/6) kemarin.

Baca Juga: UKIM Latih AMGPM Buat Kemasan Produk Usaha

Menurut sekda, roses pencarian yang dilakukan selama tujuh hari ini, belum membuahkan hasil dan sesuai dengan prosedur tetap pada Basarnas, maka hari ini juga proses pencarian korban ditutup.

Untuk itu, sekda menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada tim Basarnas propinsi, Polairud Polda Maluku dan Polres SBT, komandan Pos TNI AL Bula dan seluruh masyarakat Desa Fattolo yang telah membantu pemkab melakukan pencarian terhadap korban kecelakaan laut.

“Walaupun proses pencarian ditutup oleh Basarnas, tetapi jika keluarga dan warga desa bisa melakukan proses pencarian dan itu diperbolehkan. Jadi kita masih tetap melakukan penulusuran, dan pencarian tetapi pada prinsipnya. saya pada kesempatan ini menyerahkan hasil pencarian selama 7 hari ini kepada keluarga,” tandas sekda.

Sekda mengaku, daerah-daerah di pesisir SBT mempunya keunikan tersendiri bahkan, punya mistik tersendiri. Untuk itu jika masyarakat masih melaksanakan pencarian, jaga keselamatan diri sendiri, sebab hal itu sangat penting sekali, agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan bersama.

“Kami atas nama Pemkab SBT sampaikan permintaan maaf kepada keluarga besar Kafara, keluarga besar Ena, dan seluruh masyarakat Desa Fattolo, inilah yang tadi diumumkan. Saya berharap seluruh masyarakat SBT, lebih khusus warga Fattolo, mari kita semua berdoa semoga beliau tetap di lindungi oleh Allah SWT,” ajak sekda.(Mg-1)