BULA, Siwalimanews – Sejak hari ke-7 operasi pencarian korban laka laut, Salis Kafara (63) di wilayah Perairan Laut Nama Timur, Kecamatan Bula, Kabupaten SBT resmi ditutup oleh Tim Basarnas Maluku, Polairud Polres SBT, dan BPBD  setempat.

Kafara tenggelam akibat long boat yang ditumpangi korban dan ponakannya Joko Kafara dihantam gelombang di Perairan Nama Ti­-mur, Selasa (13/6) pekan kemarin.

Namun dalam peristiwa ini, satu korban atas nama Joko Kafara berhasil selamat lantaran berenang ke tepian pantai, sementara korban Salis Kafara belum ditemukan dan masih dalam proses pencarian.

Dihadapan keluarga korban dan masyarakat setempat, Sekertaris Daerah Seram Bagian Timur Jafar Kwairumaratu mengatakan, pencarian korban hilang laka laut Salis Kafara sudah ditutup secara peraturan perundang- undangan  dan sesuai prosedur tetap 7 hari.

“Perlu saya sampaikan bahwa pak bupati masih sementara tugas di luar daerah dan pak wakil bupati dalam tugas yang bersamaan maka saya diberikan tugas mengikuti acara penyerahan hasil pencarian yang dilaksanakan pada siang hari ini,” ujarnya.

Baca Juga: Dewan Minta Pemprov Bubarkan Asosiasi Pedagang

Mewakili Pemkab SBT, lanjut Sekda, pihaknya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada Tim Basarnas, Polairud, Komandan Pos AL Laut Bula dan seluruh masyarakat Desa Fattolo yang turut membantu Pemetintah Kabupaten melakukan giat dan mencari korban.

Kendati demikian, sampai dengan hari ini hasil yang disampaikan kepada  Pemkab SBT  belum ditemukan dan sesuai dengan prosedur tetap pada Basarnas hari ini (kemarin red-) juga ditutup.

“Tetapi kepada keluarga dan seluruh masyarakat, kita bisa melakukan giat yang diluar ketentuan perundangan- undangan bisa diperbolehkan. Jadi kita masih tetap melakukan penelusuran dan pencarian tetapi pada prinsipnya. Saya pada kesempatan ini serahkan hasil ini kepada keluarga,” katanya.

Sekda menambahkan, karena daerah-daerah di pesisir SBT punya keunikan tersendiri, punya mistik tersendiri.

“Kalau kaji ditempat kejadian ini, ada hal-hal dibawah dasar yang cukup membuat kita jadi takut, membuat kita jadi ngeri, sehingga kalau kita masih melaksanakan pencarian, penelusuran jaga keselamatan diri sendiri. Karena itu sangat penting sekali, tidak terjadi seperti yang sudah terjadi, jadi saya ingatkan itu,” pesan Sekda.

Sekda juga meminta kepada seluruh masyarakat Kabupaten Seram Bagian Timur untuk tetap berdoa, semoga Kafara senantiasa  dilindungi Allah SWT. (Mg-1)