AMBON, Siwalimanews – Satgas Penanganan Covid-19 belum berani menyebut kalau ratusan orang yang terpapar di Kota Ambon karena virus Corona varian Omicron.

“Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Ambon telah menyampaikan, bahwa diperkirakan sesuai dengan S-gene Target Failure (SGTF) itu 98 persen dari spesimen pasien terkonfirmasi mengarah ke Omicron,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy saat apel pagi di Balai Kota Ambon, Rabu (9/2).

Pelupessy menjelaskan sejak malam dari pihak BTKL sudah share ke Dinas Kesehatan Kota dan dinas Kesehatan Provinsi Maluku, bahwa ternyata memang penularan terjadi di Kota Ambon adalah varian omicron.

“Ternyata varian Omicron telah masuk di Kota Ambon saat pihak BTKL menyampaikan kepada Dinkes Kota Ambon,” jelasnya.

Pelupessy juga mengungkapkan jika dilihat dari pergerakan dan penyebarannya yang begitu cepat, termasuk ciri-ciri dari Omicron, dimana meningkat berapa kali lipat dalam 2 Minggu dan dari 1 kasus menjadi 7 kasus sekarang sudah 965 kasus di Kota Ambon.

Baca Juga: Masuk Zona Orange, DPRD Maluku akan Panggil Pemprov

Dirinya mengakui, para ahli epidemiologi memperkirakan puncaknya terjadi di diakhir Februari sampai awal Maret.

Olehnya itu mulai dari sekarang  harus persiapan untuk sebanyak mungkin dilakukan tracing sehingga yang tidak memerlukan rumahsakit, bisa cepat isolasi terpusat sehingga rumah sakit tidak penuh dan tenaga kesehatan tidak kolaps. Untuki solasi terpusat katanya di Asrama Haji, sudah dibuka sejak Senin 7 Februari dan sudah ada 35 orang yang dirawat.

Untuk dirawat di isolasi terpu­sat, Kadinkes mengakui ada kri­-teria, karena tidak semua pasien di rawat di rumah sakit. “Untuk mengurangi beban rumah sakit agar tidak sampai penuh, maka yang dirawat dirumah sakit itu adalah gejala sedang, berat dan kritis,” tandasnya. (S-21)