PIRU, Siwalimanews – Untuk meringankan masyarakat kurang mampu pasca wabah Covid-19, maka Pemda SBB akan menyalurkan 13 ribu lebih paket sembako tahap II untuk dibagikan.

Sembako yang akan disalurkan ke masyarakat dalam satu paket itu berisi beras 10 kg, mie instan 6 bungkus, 1 liter minyak goreng, 1 kg gula pasir, 1 kaleng susu tersebut telah diserahkan langsung kepada Pejabat Desa secara simbolis  Oleh Bupati Moh. Yasin Payapo kemudian di Ikuti Wakil Bupati Timotius Akerina, Sekda Mansur Tuharea dan Forkopimda yang berlangsung di Kantor Bupati, Senin (18/5).

Bupati dalam arahannya menjelaskan, bantuan sosial tahap II ini sebanyak 13.413 paket sembako dari Pemda kepada masyarakat kurang mampu dalam satu atau dua hari kedepan akan segera dibagikan ke masyarakat melelui pemerintah desa setempat.

“Paket sembako hari ini akan segera didistribusikan ke desa-desa yang di 11 kecamatan untuk dibagikan ke masyarakat kurang mampu. Paket yang akan dibagikan itu berupa beras 10 kg, minyak goreng 1 liter, mie instan 5 bungkus, susu 1 kaleng, gula 1 kg,” urainya.

Ia mengungkapkan, bantuan sosial tahap II ini sudah disepakati bersama pemda melalui tim Gugus Tugas SBB, bahwa dimana bantuan paket sembako ke masyarakat itu dibagikan sebelum masuk lebaran dalam jangka dua hari harus selesai.

Baca Juga: Brimob Aru Kembali bagi Sembako ke Masyarakat

Sebelumnya pada tahap I di bulan April 2020 sudah disalurkan sebanyak 4000 paket lebih, bahkan sudah selesai didistribusikan kemasyarakat, hanya tingal dua desa saja yang belum dan akan mendapatkan bagian dari tahap I dan II. Hal ini dilakukan untuk membantu serta meringankan masyarakat kurang mampu pasca Covid-19.

”Kita sama-sama sudah data warga di masing kecamatan yang belum menerima bantuan dari manapun. Itu yang menjadi target kita sehingga bantuan tersebut bisa tepat sasaran,” tegas bupati

Menurutnya, pendataan dan pemantauan menjadi sangat penting agar bantuan tidak bertumpuk dengan program bantuan lain, sementara masih banyak masyarakat lain yang butuh, namun belum mendapatkan bantuan.

”Bantuan sembako tidak boleh dobel, jangan sampai overlapping dengan bantuan lain, maka bantuan tersebut harus tepat sasaran dan apa bila ada ASN yang mendapatkan bantuan, maka akan diproses atau harus mengembalikan bantuan tersebut,” tegasnya.

Khusus untuk pendistribusiannya bupati minta camat atau pejabat desa untuk  berkoordinasi dengan kapolsek dan Babinsa untuk membantu kelancaran dan keamanan proses distribusi paket sembako ke masyarakat kurang mampu.

”Saya himbau tolong jangan sampai menimbulkan kerumunan, antarkan saja ke rumah-rumah dan tetap lakukan sesuai protokol kesehatan,” himbau bupati. (S-48)