AMBON, Siwalimanews – Plt Kepala Dinas Parawisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Maluku, M J Pattinama menjelaskan, ada tiga destinasi wisata di Maluku yang masuk dalam program Bersih , Indah, Sehat dan Aman (BISA).

Kata dia, Dinas Parawisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Maluku terus berupaya untuk menggeliat kembali sektor parawisata di Maluku yang selama ini terhenti akibat pandemi Covid-19, salah satunya dengan menjalankan program “BISA”.

“Program BISA merupakan, salah satu program yang dikembangkan oleh Kementerian Parawisata dan Ekenomi Kreatif dalam rangka menggerakan parawisata di daerah,” ujarnya.

Dikatakan, saat ini destinasi-destinasi wisata yang dikelola oleh Dinas Parawisata Provinsi Maluku diantaranya, Pantai Namalatu, Gong Perdamaian dan Pantai Hunimua. Karena itu, dinas telah menetapkan untuk program “BISA” ada pada Gong Perdamaian, Spot Diving Laha dan Pantai Hunimua.

Sementara itu terkait dengan Destinasi Wisata di Morela, menurut Pattinama, pihaknya telah mengusulkan, namun sampai saat ini usulan tersebut belum disetujui pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonoi Kreatif. “Kita sudah mengsulkan satu tempat lagi di Morela tetapi sampai saat ini belum disetujui,” ujarnya.

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi

Pattinama mengatakan, pelaksanaan progam BISA pada destinasi-destinasi wisata yang dikelola oleh dinas akan berjalan pada bulan September, Oktober dan November mendatang.

“Ada informasi bahwa dalam bulan Agustus ini, wakil presiden akan mengunjungi Maluku khususnya Banda, sehingga dirinya ditelepon langsung oleh kementerian agar supaya program BISA juga segera masuk di pulau Banda,” katanya.

Sedangkan terkait dengan destinasi wisata selain destinasi yang telah ditetapkan masuk dalam program BISA, Pattinama mengaku, akan menggunakan anggaran hasil recofusing untuk pengelolaan distinasi dimaksud

“Untuk wilayah-wilayah yang tidak masuk dalam program BISA, akan menggunakan dana recofusing,” tuturnya.

Pattinama merinci, dari total anggaran yang dimiliki oleh Dinas Parawisata Maluku sebesar Rp 11 miliar, setelah dilakukan rasionalisasi menjadi Rp 5 miliar lebih. Pihaknya mengusulkan anggaran Rp 5 miliar, ternyata dipotong oleh gugus tugas menjadi Rp 906.810.000.

Ia menambahkan, anggaran sebesar Rp 906.810.000 yang ada sampai saat ini belum diterima oleh Dinas Parawisata dari Pempov Maluku, sebab itu, proses konsultasi terus dilakukan dengan gugus tugas, sehingga anggaran yang ada dapat gunakan untuk menata seluruh program kebersihan, kesehatan dan keselamatan ditempat destinasi wisata.

“Dana itu kita akan gunakan untuk menata seluruh porgram kebersihan, kesehatan dan keselamatan yanga ada ditempat wisata,” cetusnya. (Cr-2)