AMBON, Siwalimanews – Kebakaran hebat me­landa kawasan Batu Me­rah tepatnya di kompleks Ongkoliong Kecamatan Sirimau Kota Ambon, Minggu (29/3). Dua orang ditemukan tewas dalam kondisi hangus terbakar, sedangkan satu orang menagalami luka bakar yang cukup parah.

Peristiwa memilukan itu sempat membuat warga sekitar kaget dan bangun dari tidur mereka, lantaran terjadi sekitar pukul 04.30 WIT. Akibat kebakaran itu, sebanyak 150 unit ba­ngunan yang terdiri dari ru­mah war­ga, ruko maupun bangunan lainnya habis dilalap si jago merah. Ongko­liong merupakan kawasan padat penduduk dan kebanyakan dihuni  pendatang sehingga banyak dida­pati kamar-kamar kos.

Informasi yang dihimpun di tempat kejadian perkara (TKP), dalam peristiwa tersebut, selain korban material, kebakaran juga menelan dua korban jiwa. Korban diketahui berjenis kelamin laki-laki.

Satu korban diketahui tukang ge­robak bernama Rifai (38). Sedangkan satu korban lainnya hingga berita ini diturunkan belum diketahui identi­tasnya. Kedua jenazah itu sekitar pukul 09.45 WIT, di bawah meng­gunakan mobil ambulance menuju Rumah Sakit Bhayangkara Tantui Ambon guna diotopsi.

Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Kombes Leo Surya Nugraha Simatupang kepada wartawan mengungkapkan, hingga kini belum dapat dipastikan penye­bab kebakaran dan masih dalam penyelidikan aparat kepolisian.

Baca Juga: DPRD Himbau Rapid Test Prioritaskan Medis dan ODP

“Kebakaran pagi ini mengakibat­kan dua korban jiwa meninggal. Identitas kedua korban masih belum diketahui. Selain itu juga ada keru­gian material sekitar 150 unit ba­ngunan baik rumah warga maupun ruko hangus,” ungkap Simatupang.

Sementara itu, menurut informasi warga di lokasi kejadian, dugaan awal penyebab kebakaran adalah dari kamar kost milik salah satu warga. Saat api mulai membakar TKP, terdengar suara-suara teriak “ada kebakaran”. Warga di seputaran TKP panik, mereka menyelamatkan diri tanpa mempedulikan barang-barang berharga lainnya. Banyak harta benda milik warga yang tidak sempat diselamatkan.

Sekitar pukul 05.15 WIT, lima unit pemadam kebakaran dan satu unit mobil tangki PMI Kota Ambon tiba di lokasi untuk membantu mema­damkan api. Karena lokasi padat pemukiman, sehingga cukup menyu­litkan petugas damkar di lapangan. Api baru dapat dijinakan sekitar pukul 08.30 WIT.

Kerugian materil yang timbul dari peristiwa ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Untuk diketahui, tidak hanya Simatupang di lokasi kejadian, tapi nampak juga Kapolda Maluku Inspektur Jenderal Polisi Baharudin Djafar mendatangi lokasi kebakaran. Di lokasi kebakaran, Kapolda menemui warga korban kebakaran. Orang nomor satu di jaja­ran Polda Maluku ini menyam­paikan ucapan belasungkawa dan turut berduka cita atas peristiwa keba­karan ini yang juga mengaki­batkan dua warga meninggal dunia.

Ratusan Orang Ngungsi

Kepala Dinas Sosial Maluku Sar­tono Pining kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Minggu (28/3) menjelaskan, pasca kebakaran hebat itu, pihaknya langsung mela­kukan pendataan terhadap korban.

Menurut Pining, setelah didata, ter­nyata kebakaran itu menghangus­kan 73 rumah dari 82 kepala keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sebanyak 630 orang. Saat ini ratusan jiwa itu sementara bertahan di tenda pe­ngungsian

“Jadi setelah kejadian, kita lang­sung turun ke lokasi dan melakukan pen­dataan serta membangun tenda darurat bagi para pengungsi,” kata Pining.

Pining menjelaskan, tenda yang sudah dibangun bagi para pengung­si itu terdiri dari dua tenda serba­guna milik Polda Maluku, 1 tenda serbaguna Milik Dinas Sosial Malu­ku dan 25 tenda keluarga milik Dinas Sosial Maluku.

“Hasil sementara sedikitnya 73 rumah dari 82 KK dan dengan jumlah 630 jiwa, dan sekarang mereka su­dah tinggal ditenda pengungsian,” bebernya.

Untuk korban meninggal dunia, Pining mengaku  sudah koordinasi dengan Pemkot Ambon untuk menyelesaikan administrasinya agar diusulkan ke Kementerian Sosial guna mendapatkan santunan.

“Santunan yang diberikan berupa uang tunai Rp 15 juta untuk tiap orang korban,” ungkap Pining.

Dikatakan, langkah lain yang juga sudah dilakukan adalah melakukan koordinasi dengan dinas teknis seperti BPBD Maluku dan BPBD Kota Ambon, Dinas Sosial Kota Ambon, Tagana juga pemerintah Pemerintah Desa Batu Merah.

Dalam waktu dekat tambahnya, Dinsos Maluku akan membangun dapur umum bagi para pengungsi. “Se­karang para pengungsi telah dibe­rikan makanan siap saji selama dua hari, selanjutnya akan dibangun dapur umum,” pungkas Pining. (S-32/S-39)