Gorom, Siwalimanews – Calon Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas disambut ribuan pendukungnya di Pulau Gorom. Kedatangan mukti dan timnya ke pulau tersebut untuk menggelar kampanye menjelang Pilkada SBT 2020 yang akan berlangsung pada 9 Desember nanti.

Setiap negeri yang dikunjunginya di pulau ini, seluruh penduduknya menyambut Mukti dan tim bagaikan seorang putra mahkota yang baru kembali ke negerinya, misalnya saja saat memasukui Negeri Amasekaru, tepatnya di Negeri admmisterasi Sera dan Lalang Matlean, pada Rabu (11/11), ia disambut dengan tarian hadrat serta seluruh warga di negeri itu.

Selanjutnya pada, Kamis (12/11) Mukti dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Negeri administratif Kilaler, Kelebingan, Bas, Mida, Tunas, Ilur dan Negeri administratif Kelili serta Dulak. Dia dan tim juga disambut dengan pengalungan bunga serta tarian hadrat oleh seluruh masyarakat serta tokoh agama dari negeri-negeri tersebut.

Bahkan setiap desa menyuguhkan tarian hadrat serta pengaluangan bunga masing-masing, namun yang lebih sakral lagi, saat Mukti dan tim hendak menuju lokasi kampanye akbar di Lapangan Mida Mukti dihentar menuju lapangan dengan tarian hadrat yang diiringi lagu daerah Mida yang dianggap bersejarah bagi negeri Mida dan Amasekaru yang menggambarkan sejarah antara kedua negeri itu di Pulau Gorom.

Baca Juga: 5 Incumbent Kantongi Izin Cuti Kampanye

Mukti dalam kampanye menegaskan, Selama masa kepemimpinannya, Ia telah mampu memberikan kontribusi kepada Kabupaten SBT. Sementara di pemerintahan Abdullah Vanath penilaian keuangan daerah mendapat disclaimer dari BPK.

Bahkan upaya untuk mendapat wajar dengan pengecualian juga tidak diperoleh pada zaman pemerintahan Abdullah Vanath. Sementara pada masa kepemimpinan dirinya, mulai terjadi perubahan dimana terjadi peningkatan sektor pendidikan, kesehatan , pembangunan baik infrakatruktur jalan jembatan dan pelabuhan telah dilakukan demi membangun Negeri Ita Wotu Nusa dengan baik.

Saat ini, Pemkab SBT pada masa kepemimpinan Mukti telah mendapat penilaian WDP dari BPK. Bahkan upaya untuk mendapat predikat wajar tanpa pengecualian sebenarnya sudah diperoleh, namun dirinya masih berpikir soal aset yang semestinya sudah dilakukan penataan oleh Wakil Bupati SBT Fachri Husni Alkatiri.

“Namun, karena tugas dan tanggung jawab yang sudah diberikan itu ditinggalkan sehingga untuk Memperoleh WTP masih tersendat hanya karena penataan aset daerah,” ujar Mukti.

Menurutnya, Jika Abdullah Vanath jujur ingin membangun negeri ini, maka tidak perlu mendorong istrinya, namun sebaliknya iya mendorong istrinya sebagai calon bupati. Padahal masih ada putra-putri terbaik dari Werinama yang bisa didorong untuk mencalonkan diri sebagai Bupati SBT.

Apa yang disampaikan hari ini, karena dirinya sudah cukup bersabar diserang dan selalu di fitnah oleh dua paslon kandidat lainnya. Untuk itu, dirinya mengklarifikasi bahwa pembangunan di SBT ini sudah cukup maksimal, baik dari sektor pendidikan, kesehatan maupun sektor perikanan dan sektor lainnya.

“Bahkan, untuk mengetahui siapa yang mendukung saya, maka akan saya buat peta dukungan suara yang diberikan dari masing-masing desa, karena saya bukan manusia biasa yang harus selamanya bersabar,” tandas Mukti.

Pasalnya, ini demi mewujudkan masyarakat SBT yang mandiri dan berbasis ekonomi yang kreatif, sehingga pada periode mendatang kesejahteraan masyarakat semakin dirasakan. Selain itu, Peningkatan kapasitas aparatur, peningkatan di sektor ekonomi dan bahkan progres visi dan misi lainnya akan dijelaskan pada saat debat kandidat nanti.

Mengenai kehadiran dukungan, dirinya meyakini tanpa mendahului kuasa Allah, Ia yakin bahwa akan keluar sebagai pemenang, karena siapapun kekuatan di dunia ini tidak bisa menghendaki kemauan Allah SWT. (S-47)