KEBERADAAN Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki kemampuan sebagai juruselamat perekonomian Indonesia.

“UMKM memberikan solusi di tengah biaya hidup yang terus naik dampak dari kenaikan BBM, namun UMKM tetap tangguh beradaptasi, berinovasi dan kolaborasi. UMKM memiliki kemampuan sekali lagi, sebagai juruselamat perekonomian,” ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno dalam event Pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) Kota Ambon, yang berlangsung di Maluku City Mall, Minggu (11/9).

,Dikatakan UMKM menciptakan 97 persen lapangan kerja, untuk itu guna membangkitkan peluang usa­ha, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)  menyelenggarakan program AKI yang merupakan program pengem­bangan ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekonomi kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fes­yen, aplikasi, film, dan musik, di sejumah kabupaten/Kota di Indonesia.

“Khusus untuk Ambon ini AKI yang pertama, namun kami sudah menemukan getaran dan resonasi bangkitnya peluang usaha, karena sub sektor musik menghadirkan banyak peluang,” jelasnya.

Baca Juga: Menparekraf: Ambon Episentrum Musik Indonesia Timur

Sandiaga menjelaskan, lewat program AKI pihaknya ingin mengha­dirkan 1,1 juta peluang kerja baru se­bagai upaya pengentasan kemiski­nan. “Kemiskinan terjadi karena masyarakat tidak memiliki peluang usaha dan sumber penghasilan,” tambahnya.

Untuk itu, Kemenparekraf RI, lanjutnya akan membantu UMKM dalam kemasan produk, pemasaran, akses pembiayaan dan pendampingan agar UMKM dapat “naik kelas”. “Bantuan pembia­yaan langsung kepada UMKM agar memberikan kemudahan bagi pelaku usaha,” kuncinya.

Pada Kesempatan yang sama, Penjabat Walikota Ambon, Bodewin M. Wattimena, mengaku, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon terus berupaya meningkatkan perekonomian di kota ini, salah satunya melalui UMKM.

“Dalam peringatan HUT Ke 447 kota AMbon, di tanggal 7 September kemarin, kita melaunching beberapa kegiatan untuk memberikan urang bagi UMKM untuk peningkatan usaha atau produktivitas. Bahkan kami memberikan ruang di sudut balai kota untuk memasarkan produknya dan setiap tanggal 7 bulan berjalan ASN wajib berbelanja produk mereka, dan ini diatur dengan perwali,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, Pemkot juga akan berupaya secara rutin menggelar pameran atau expo UMKM untuk menilai sejauh mana UMKM mengembangkan usahanya. “Pemkot juga akan mengoperasikan rumah kemasan untuk membantu UMKM dalam meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, juga dengan mendorong agar UMKM dapat mengurus izin dan sertifikasi yang diperlukan dari instansi terkait, sehingga pemasaran produk mereka lebih luas jangkauannya,” bebernya.

Sebagai informasi, Pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 telah memasuki kota/kab ke-15 yang berlangsung di Kota Ambon. Pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 Kota Ambon yang dilaksanakan di Maluku City Mall, diharapkan bisa menjadi wadah promosi dan pengembangan produk untuk memaksimalkan karya para pelaku ekonomi kreatif di Provinsi Maluku, khususnya di Kota Ambon. (S-25)