AMBON, Siwalimanews – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memanfaatkan kapal tol laut karena memiliki keuntungan yaitu biaya angkut yang lebih rendah.

Hal itu disampaikan Menhub pada acara webinar bussiness forum bertema “Kemudahan Distribusi Logistik Melalui Tol Laut Dalam Mendukung UMKM” yang diselenggarakan Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub secara virtual di Jakarta, Kamis (10/2).

Menhub mengatakan, pemerintah bahkan memberikan stimulus berupa potongan biaya angkut sebesar 50 persen dari biaya angkutan muatan berangkat, sehingga biaya untuk muatan balik kapal tol laut biayanya bisa lebih rendah lagi.

“Stimulus ini bukan saja menjadi penyeimbang sistem pembiayaan logistik, namun juga penting untuk mendorong geliat pertumbuhan perekonomian di daerah,” kata Menhub dalam rilis yang dikutip Siwalima dari dephub.go.id, kemarin.

Menhub mengungkapkan, akan terus mensosialisasikan kemudahan-kemudahan angkutan distribusi barang kepada para pelaku usaha agar bisa memanfaatkannya. “Salah satu tantangan bagi para pelaku usaha lokal salah satunya adalah distribusi logistik yang masih dianggap sulit dan mahal,” ujarnya.

Baca Juga: Ekonomi Maluku Triwulan IV Tumbuh Sebesar 5,33 Persen

Lebih lanjut Menhub menuturkan, kemudahan lainnya dari program tol laut ini yaitu, pemesanan dan pelacakan pengiriman barang dan untuk memantau disparitas harga antar wilayah di Indonesia, kini bisa diakses melalui platform aplikasi digital yang dibangun Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub bernama “SiTolaut”.

Aplikasi ini sudah terintegrasi dengan aplikasi BRI Store dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha menjelaskan, kegiatan webinar ini dilakukan untuk berbagi informasi dan mempertemukan para pelaku logistik dengan pelaku UMKM dalam rangka mensukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

“Kita ingin mengoptimalkan pemanfaatan tol laut sekaligus juga dalam rangka mendorong geliat perekonomian, khususnya bagi sektor UMKM,” ujarnya.

Program tol laut yang diluncurkan pada tahun 2015 terus mengalami peningkatan dan saat ini telah melayani 34 trayek. Dengan bertambahnya trayek, maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengoptimalkan jumlah muatannya.

Memasuki tahun ke-3 penyelenggaraan Gernas BBI yang dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada Mei tahun 2020, hingga saat ini sudah mencapai 17,2 juta UMKM yang sudah onboarding atau merambah ke ekosistem digital, dari target 30 juta UMKM onboarding pada tahun 2023, dengan kontribusi terhadap PDB sekitar 60%.

Dengan semakin banyaknya pelaku UMKM yang memanfaatkan distribusi produknya melalui tol laut, diharapkan dapat semakin meningkatkan jumlah muatan dan semakin mengoptimalkan layanan tol laut. (S-09)