AMBON, Siwalimanews – Kawasan Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, biasanya menjadi sasaran pengibaran bendera Republik Maluku Selatan (RMS) pada perayaan organisasi terlarang itu, 25 April setiap tahun.

Namun, masyarakat di kawasan itu dengan tegas menolak RMS bercokol di daerah mereka.

”Kami pemuda Kudamati menolak dengan tegas pergerakan FKM RMS, karena NKRI harga mati,”tegas mereka lewat relase  yang diterima Siwalima, Rabu (24/4).

Menurut mereka kehidupan masyarakat dalam bingkai NKRI, jauh lebih baik dan harmonis, dibanding mendukung Front Kedaulatan Maluku (FKM) RMS.

Baca Juga: Pasca Putusan MK, Ketua TKD Prabowo Gibran Sampaikan Terima Kasih

”FKM RMS itu tidak sejalan dengan ideologi bangsa maupun falsafah Pancasila dan UUD 1945,”tegas mereka.

Mereka yang menyatakan menolak pergerakan FKM RMS itu, tiga orang diantaranya yakni berinisial AM, RS dan OS, yang selama ini turut bercukol dalam pergerakan tersebut. Namun, sudah selesai menjalani proses hukum.

“Kami sudah menyatakan sikap untuk tidak lagi terlibat dalam pergerakan FKM RMS ini, kami menolaknya dengan tegas dan NKRI adalah harga mati bagi kami,” tandasnya.

Selain masyarakat Kudamati, masyarakar di sejumlah titik di Kecamatan Nusaniwe juga menyatakan sikap yang sama menjelang 25 April. (S-08)