AMBON, Siwalimanews – Hujan deras sepekan terakhir, mengakibatkan puluhan rumah  terendam banjir di Kota Masohi. Di Seram Barat, ruas jalan ke Desa Nuruwe, ambles.

Dari Masohi dilaporkan puluhan ru­mah kembali diterjang banjir. Akibat­nya, aktivitas warga setempat sempat lumpuh total.

Pantauan Siwalima Kamis (28/7), puluhan rumah di Dusun Waitetes Kilometer 7, Kelurahan Holo, Kecamatan Kota Masohi, diterjang banjir lantaran intensitas hujan cukup tinggi selama sepekan terakhir ini.

Kondisi itu meningkatkan luapan air sungai hingga akhirnya meren­dam pemukiman warga. Imbasnya, ruas jalan Trans Seram pun ikut te­ren­dam dan menyulitkan pengen­dara baik kendaraan roda dua maupun roda empat yang melewati jalur tersebut.

Informasi yang dihimpun, luapan air dari sungai di Dusun Waitetes hingga area pemukiman di Kelimoter 10, mulai merendam pemukiman sejak Kamis (28/7) pagi pukul 06.00 WIT.

Baca Juga: Pemprov Diminta Tangani Kerusakan Infrastruktur di KKT

Warga mengaku luapan air yang merendam permukiman mereka sudah bukan barang baru. Sebab hal itu sudah menjadi langganan setiap musim penghujan dengan intensitas tinggi.

“Air meluap dan merendam rumah-rumah disini sudah sejak pagi tadi. Memang kondisi ini terjadi setiap musim hujan. Hanya saja, kali ini yang paling parah,” kata Ahmad, salah satu warga yang rumahnya ikut terendam.

Ahmad mengaku, sejak musim hujan melanda, sudah tiga kali air meluap dan merendam pemukiman mereka. “Ini memang paling parah. Sudah tiga kali air meluap dan merendam pemukiman dan kali ini paling parah,” akuinya.

Meski demikian, tambahnya, air di lokasi terendam banjir akan kembali surut apabila curah hujan menurun. Sebanyak 50 unit rumah warga ikut terendam banjir. Mulai dari Waitetes sampai ke Kilometer 10 Kelurahan Holo.

Tanggap Darurat

Jacob Sambo warga setempat kepada wartawan menjelaskan, sejak pagi sampai dengan siang pukul 13.00 WIT, bantuan baru datang dari pihak kepolisian untuk evakuasi warga.

“Bantuan yang ada saat ini datang­nya dari aparat kepolisian yang membantu mengevakuasi warga dan perabot rumah. Kalau bahan makanan atau tenda belum ada,” ujar Sambo.

Terpisah, Kepala BPBD Kabu­paten Malteng, Latief Key kepada Siwalima melalui telepon selulernya mengatakan pihaknya kini sudah berada di lokasi guna mengidentifi­kasi kebutuhan warga dan kebu­tuhan tanggap darurat lainnnya.

“Tim kami sudah berada di lokasi saat ini. Tugas mereka selain mem­bantu evakuasi warga juga menyiap­kan bantuan tanggap darurat,” ungkap Key.

Bantuan tanggap darurat yang disalurkan kepada warga berupa  bahan makanan, tenda, tikar dan lain-lain.

“Tenda sedang siapkan seka­rang. Nantinya akan ditindak lanjuti dengan mendorong bantuan kebu­tuhan mendesak berupa tikar, se­limut serta bahan makanan bagi warga yang terdampak,” ujarnya.

Dia berharap curah hujan meren­dah agar luapan air yang mengge­nangi pemukiman warga juga bisa surut. “Kita berdoa, semoga hujan bisa berhenti dan air yang meng­genangi pemukiman warga ini dapat kembali surut,” harap Key.

Kendati demikian, jumlah rumah yang terendam sampai berita ini diturunkan belum bisa dipastikan lantaran pendataan masih terus dirampungkan.

Nuruwe Ambles

Intensitas hujan yang masih tinggi berdampak juga kepada amblesnya jalan lintas Seram, tepatnya di Kompleks Upe Negeri Nuruwe, Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten SBB.

Alhasil, akses lalulintas jalan sempat lumpuh, dikarenakan jalur tersebut merupakan jalan utama Trans Seram menuju Kota Piru dan sekitarnya.

Informasi yang dihimpun, jalan ambles sekitar pukul 09.30 WIT saat jalur tersebut ramai dilalui pe­ngendara. Beruntung amblesnya jalan akibat patahan itu hanya terjadi di sebagian ruas jalan saja.

Peristiwa ini sempat menyebab­kan kemacetan panjang lantaran akses jalan hanya bisa di lalui sepeda motor. “Kejadiannya pagi tadi akibat hujan lebat. Jadi sebagian jalan ambruk sehingga kendaraan besar tidak dapat  melewatinya. Yang bisa lewat hanya sepeda motor,” ungkap Deddy warga setempat.

Meski demikian, lumpuhnya aktivitas jalam tidak bertahan lama setelah Kapolsek Waisarissa Ipda H Nikijuluw mendatangi TKP dan melakukan pengamanan serta pengaturan arus lalu lintas.

Selanjutnya Kapolres SBB AKBP Dennie Andreas Dharmawan di dampingi Kabag Ops Polres SBB AKP Frangky Tupan dan Kasat Lantas Iptu D Tamaela, kemudian membuat jalan alternatif dengan menggunakan timbunan pasir.

“Jadi jalan alternatif sudah dibuat oleh personil gabungan TNI, Polri dan masyarakat, sehingga sebagian jalan yang rusak sudah dapat dilalui oleh masyarakat,” kata Deddy.

Sementara itu, Kabag Ops Polres SBB, AKP Frankry Tupan yang dikonfirmasi menjelaskan, saat ini akses jalan sudah bisa dilalui dengan menggunakan sebelah jalan.

“Jalan sudah bisa dilalui  tapi menggunakan sebelah jalan setelah dipasang cincin beton dan diberi timbunan. Langkah selanjutnya masih dilakukan perbaikan dan penataan keseluruhan jalan dalam bentuk pengisian timbunan untuk bisa dilalui keseluruhan badan jalan,” pungkas Tupan.

Peringatan BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika masih terus menghim­bau masyarakat waspada angin kencang dan gelombang tinggi di perairan Maluku,

Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Ambon, Ndaru Pratomo dalam rilisnya yang dite­rima redaksi Siwalima Kamis (28/7) mengatakan, angin umumnya ber­tiup dari arah Timur hingga Teng­gara dengan kecepatan terbesar 25 knot atau 45 Km/jam.

Kondisi ini harus diwaspada lantaran pertumbuhan awan-awan hujan tipe Cumolonimbus (CB) yang dapat meningkatkan kecepatan angin dan tinggi gelombang.

Pengguna jasa transportasi laut, udara dan darat waspada terhadap kondisi cuaca yang masih ekstrim ini.

Tinggi gelombang ekstrem mampu mencapai maksimal 6-9 meter. Bahkan untuk gelombang maksimum dapat mencapai dua kali tinggi gelombang ekstrem 6-9 meter.

BMKG mengklaim sejumlah perairan di wilayah Maluku yang terdampak cuaca ekstrem yakni Laut Seram Bagian Barat, Laut Seram Bagian Timur, Perairan Buru, Per­airan Ambon dan Pulau-pulau Lease, Periran Selatan Seram.

Laut Banda Utara bagian Barat, Laut Banda Utara bagian Timur, Laut Banda Selatan bagian Barat dan Laut Banda Selatan bagian Timur.

Kemudian Perairan Sermata-Leti, Perairan Babar,  Perairan Tanimbar,  Laut Arafura bagian Barat, Perairan Kei, Perairan Aru dan Laut Arafura bagian Tengah.

Nelayan dan pelaku usaha kapal cepat berukuran kecil berhati-hati. Ndaru Pratomo menjelaskan, hujan ringan, sedang hingga lebat juga berpotensi terjadi di wilayah Ka­bupaten Maluku Tengah meliputi Amahai, Tehoru, Saparua, Pulau Haruku, Salahutu, Leihitu, Nusa­laut, Leihitu Barat dan Saparua Timur.

Selanjutnya Seram Bagian Barat meliputi Kairatu, Taniwel, Huamual Belakang, Amalatu, Inamosol, Kai­ratu Barat, Huamual, Taniwel Timur, Elpaputih, Seram Barat.

Kota Ambon meliputi, Kecamatan Nusaniwe, Kecamatan Sirimau, Kecamatan Baguala, Kecamatan Teluk Ambon, Kecamatan Leitimur Selatan dan sekitarnya.

Kondisi tersebut dapat meluas ke wilayah Kabupaten Maluku Tengah seperti Seram Utara dan Seram Utara Barat. Sedangkan Kabupaten Buru yakni Batabual. Selanjutnya Kabu­paten Seram Bagian Barat yakni Kabupaten Kepulauan Manipa dan Kabupaten  Buru Selatan meliputi Waesama dan sekitarnya.

BMKG telah mengeluarkan peri­ngatan dini waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang dan petir. (S-07/S-10/S-17)