AMBON, Siwalimanews – Maluku merupakan provinsi kepulauan yang memiliki luas wilayah 712.479,65 km2 yang terdiri dari luas lautan 658.294,69 km2 atau 92,4 persen dan luas daratan 54.185 km2 atau 7,60 persen, dengan potensi sumber daya ikan sebesar 4,3 juta ton/tahun atau 36,52 persen dari potensi nasional.

Selain itu, Provinsi Maluku juga memiliki potensi lahan yang cukup luas untuk pengembangan budidaya perikanan dilaut yakni 183.000 ha. Besarnya potensi yang dimiliki, tidak akan maksimal, jika tidak diimbangi dengan pelatihan dan pendampingan mengenai teknik pengolahan produk perikanan, karena dengan teknik pengolahan yang baik dan benar, tentu saja akan berpengaruh terhadap respon pasar.

“Begitupun pengembangan hasil olahan perikanan, tidak hanya perhatikan rasa atau minat dari konsumen, tetapi juga mutu dan gizi yang terkandung didalamnya, sehingga tak jarang, bahwa produk yang dideversifikasikan memiliki nilai tambah pada produk olahannya, sehingga dalam melakukan inovasi pengolahan hasil perikanan, para pelaku usaha dituntut untuk perhatikan kualitas produk yang dihasilkan, agar produk olahannya diterima dan dapat dipasarkan secara luas,” ucap Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional Provinsi Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail saat membuka pelatihan diversifikasi olahan hasil perikanan di gugus pulau IX yang berlangsung di salah satu café di Kota Dobo, Kabupaten Aru, Rabu (27/7).

Bahkan untuk mencapai pasar yang lebih luas dan mendapatkan kepercayaan konsumen menurut Widya, para pengolah harus memiliki izin dan sertifikat pengolahan, serta harus memperhatikan kemasan yang digunakan.

Oleh sebab itu kata Widya, kegiatan pelatihan ini dalam rangka pengembangan SDM pelaku usaha perikanan yang digelar Dinas Keluatan dan Perikanan Maluku, patut diapresiasi sebab dinilai sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengolah hasil perikanan, dalam melakukan diversifikasi produk hasil perikanan.

Baca Juga: Abua Janji Sebelum Akhir Masa Tugas, Semua Jabatan di Dinas Sudah Terisi

“Pelatihan yang digelar saat ini, tentunya sangat mendukung visi Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, yakni Maluku yang terkelola secara jujur, bersih dan melayani, terjamin dalam kesejahteraan dan berdaulat atas gugus kepulauan, serta mendukung misi ke-6 yaitu, mewujudkan SDM yang profesional, kreatif, mandiri dan berprestasi, maka peningkatan SDM yang memiliki kemampuan dan keahlian sebagai pelaku utama dalam mengelola dan memanfaatkan sumberdaya perikanan yang ada, merupakan langkah strategis yang harus ditempuh,” tandasnya.

Sebelumnya Plt Kadis KP Maluku Erawan Asikin dalam laporannya menyampaikan, pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari kelompok pengelola dan pemasaran hasil perikanan.

Sementara, tujuan dari pelaksanaan pelatihan ini, untuk pengembangan SDM dalam memanfaatkan hasil perikanan, sehingga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi dan daya saing pasar.

“Selain itu, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam melakukan diversifikasi produk hasil perikanan dalam meembangun ekonomi keluarga,” ucap Erawan.

Pada kesempatan itu Ketua FORIKAN Maluku juga menyerahkan bantuan peralatan olahan hasil perikanan kepada 6 kelompok peserta pelatihan, yakni, Kelompok Lestari Wangel, Kelompok Kakap, Kelompok Scombridae, Kelompok Nur Rezky, Kelompok WKRI dan Tim Penggerak PKK Aru. (S-25)