NAMLEA, Siwalimanews – Jaidun Samual (40) meraih gelar Sarjana Hukum (SH) dari Fakultas Hukum Universitas Iqra Buru (FH Uniqbu) dengan predikat cumlaude karena memperoleh index prestasi tertinggi 3,6.

Ditemui di Namlea, Sabtu (28/6), Jaidun Samual mengaku sangat senang telah merampungkan studinya di FH Uniqbu dengan baik serta meraih prestasi yang sangat memuaskan.

Bapak tiga orang anak ini, Kamis lalu (25/6) telah mengikuti judicium di Gedung Rektorat Unigbu, Namlea.”Tinggal menunggu diwisuda saja,”jelasnya.

Putera kelahiran Desa Liang, Kec.Leihitu, Kabupaten Maluku  Tengah ini, mengaku tetap melanjutkan studi setelah berumah tangga agar nasib keluarganya dapat berobah.

Jaidun yang akrab disapa Dun, kesehariannya adalah pegawai  honorer Satpol PP Kabupaten Buru  dengan honor cuma Rp.550.000 per bulan.

Baca Juga: Nurlatu Terpilih Pimpin APDES Kecamatan Namrole

Dengan honor yang kecil itu, Dun mencari penghasilan tambahan guna menafkahi keluarganya dengan menjadi loper koran Siwalima di Namlea sejak tahun 2010 lalu.

Lima tahun menjadi satpol dan juga loper koran, Dun memiliki semangat untuk kuliah di FH Uniqbu. Keinginannya itu didukung sang istri.

Setelah duduk di bangku kuliah, Dun harus mencukupi kebutuhan keluarganya dan juga biaya kuliah. Untuk itu, ia tidak hanya menjadi loper koran, tapi juga turut menjadi tukang ojek.

Profesi tukang ojek itu ia jalani dengan cara membagi waktu. Subuh menjemput koran Siwalima.

Kemudian lanjut membagi koran di kantor dengan menyelip koran di bawah pintu atau membuang masuk ke dalam ruangan kerja lewat fentilasi pintu atau jendela saat kantor belum buka.

Selesai menghantar koran, Dun kembali ke rumah menyiapkan diri untuk masuk kerja sebagai anggota satpol.

Usai dinas, baru ia menjadi tukang ojek.”Beta lakukan semua ini untuk keluarga dan ingin meraih gelar sarjana hukum,”kata Dun.

Dun mengaku belum terpikir untuk melangkah lebih jauh dengan gelar sarjananya ini. Bila ada peluang diangkat sebagai PNS, maka ia akan tetap mengabdi sebagai anggota satpol.

“Lebih dari 10 tahun menjadi honorer, tapi belum juga diangkat menjadi CPNS,” akui Dun. (S-31)