AMBON, Siwalimanews – Anggota Komisi VI DPR Hendrik Lewerissa memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap keterlibatan PT Adhi Karya yang berkontribusi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dukungan dan apresiasi terhadap PT Adhi Karya ini diungkapkan Lewerissa saat menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi BUMN karya memberikan kontribusi terhadap pembangunan IKN yang berlangsung di Grand Avira Hotel, Selasa (3/1) lalu.

Lewerissa yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Maluku dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Selasa (17/1) menjelaskan, pembangunan IKN, merupakan upaya pemerintah untuk mengusung pembangunan ekonomi yang inklusif, dengan menyebarluaskan magnet pertumbuhan ekonomi baru, sehingga tidak hanya bertumpu di Pulau Jawa semata.

“IKN Nusantara ini sekaligus simbol identitas bangsa, green economy, green energy, smart transportation, dan tata kelola pemerintahan yang efesien dan efektif sebagai milestone transformasi besar bangsa Indonesia,” ujar Lewerissa.

Dipilihnya Kalimantan menjadi IKN menurut Lewerissa sudah sangat tepat, sebab Kalimantan adalah energi masa depan, dimana semua produk galian tambang seperti besi, migas, batubara, emas, nikel, intan. Bahkan produk pertanian, seperti kopi dan sawit hingga sungai besar dapat menghasilkan PLTA.

Baca Juga: DPRD Siap Backup Dana Pemilu 2024

“Dengan nama Nusantara, IKN sebenarnya sudah merepresentasikan konsep kesatuan yang mengakomodasi kemajemukan Indonesia. Realitas kekayaan kemajemukan Indonesia menjadi modal sosial memajukan kesejahteraan rakyat, demi Indonesia maju, tangguh, dan berkelanjutan,” jelasnya.

Dilibatkannya ADHI dalam pembangunan IKN kata Lewerissa, sangatlah pantas sebab sebagai BUMN konstruksi yang berdiri pada 1960 melalui nasionalisasi perusahaan Belanda, ADHI merupakan perusahaan konstruksi pertama yang melantai di bursa Efek dengan kode ADHI, sehingga memiliki kredibilitas yang kuat.

Apalagi, begitu banyak karya ADHI yang berdiri kokoh hingga saat ini, diantaranya Stadion Utama Gelora Bung Karno, Masjid Istiqlal, Monumen Nasional Jembatan Barito serta, Jembatan Suramadu.

“Dengan tagline Beyond Construction, ADHI memiliki empat lini bisnis utama yaitu Engineering & konstruksi, Properti & Hospitaliti, Manufaktur, Investasi & Konsesi dengan 180 proyek konstruksi yang sedang berjalan yang tersebar di seluruh Indonesia,” ungkap Lewerissa.

Lewerissa mengaku, sejauh ini ADHI telah memperoleh 4 kontrak pembangunan infrastruktur, diantaranya 22 tower untuk hunian pekerja konstruksi IKN, pelindung fender jembatan pulau balang, jalan tol seksi 3A segmen karangjoang-KTT Kariangau dan rumah tapak kedinasan.

Dalam pelaksanaannya ADHI memiliki tanggung jawab meliputi, perencanaan dan perancangan, pekerjaan konstruksi dan infrastruktur kawasan, seperti rumah tapak, penataan kawasan untuk fasilitas umum dan sosial, serta prasarana dan sarana kawasan yang diharapakan terus bertambah.

“Selain tambahan kontrak baru yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan, ADHI dapat meningkatkan value sebagai kontraktor yang dipercaya untuk turut membangun Negeri yang dapat memberi manfaat bagi pemerintah, negara dan masyarakat,” Tandas Lewerissa.

Politisi Gerindra Maluku ini menambahkan, pengerjaan hunian pekerja konstruksi di IKN telah menggunakan teknologi modular yang merupakan karya anak bangsa, dan konstruksi rumah susun dengan menerapkan teknologi fabrikasi hunian modular yang diharapkan proyek ini lebih cepat dibangun serta layak huni.

“Direncanakan rusun tersebut terdiri dari 22 tower, memiliki 4 lantai yang dapat menampung 17.000 pekerja atau minimal 15.600 tenaga kerja. Fasilitas yang disediakan nantinya mencakup meubelair, unit kesehatan, kantin, toko, tempat ibadah, dan building management,” beber Lewerissa.(S-20)