AMBON, Siwalimanews – Kabar gembira bagi anak muda di Kota Ambon dan sekitarnya. Dalam waktu dekat Pemerintah Kota Ambon akan membangun gedung pusat kreatif anak muda (Youth Creative Hub).

Gedung ini berfungsi sebagai penyaluran kreatif anak muda di bidang seni. Tentunya  gedung tersebut akan dipakai sebagai pusat pertunjukkan seni. Ke­pala Dinas PUPR Kota Ambon, Me­lianus Latuihamallo mengata­kan, perencanaan itu akan dilaku­kan tahun ini. Fisik proyeknya me­rupakan tanggung jawab Balai Cipta Karya.

“Dari hasil pembahasan angga­ran kemarin, nyatanya pekrjaan ge­dung itu akan dilakukan oleh Balai Cipta Karya,” ungkap Latuihamallo kepada Siwalima, melalui telepon seluler, Minggu (13/6).

Dikatakan, anggaran yang digu­nakan untuk pengerjaan proyek pem­bangunan pusat kreatif anak muda itu berasal dari APBN. Pem­kot Ambon akuinya sudah memulai pentahapan dengan membebas­kan lahan yang terletak di Desa Halong Kecamatan Baguala Kota Ambon.

“Jadi Pemerintah Kota Ambon baru tahap perencanaan. Tapi pem­bebasan lahan sudah dilakukan. Lahan terletak di Desa Halong. Nantinya proses pengerjaan fisik gedung menjadi tanggung jawab  Balai Cipta Karya,” kata Latuhamallo.

Baca Juga: Ritiauw:  Warga Kilmury tak Lagi Menantang Maut

Seperti diberitakn sebelumnya, Direktur Jenderal Kebudayaan, Ke­menterian Pendidikan dan Kebu­dayaan, Hilmar Farid, menyambut po­sitif usulan dari Walikota Ambon, Richard Louhenapessy terkait pem­bangunan Ambon City of Music Center.

Dirinya mengungkapkan, hal ter­se­but harusnya dilakukan untuk me­ngimplementasi dari predikat kota musik dunia yang diberikan Unesco beberapa tahun lalu tersebut.

“Apa yang dipaparkan walikota sebagai upaya penetapan Ambon sebagai kota kreatif berbasis musik versi Unesco. Prinsipnya saya mendukung dan akan menindak­lanjuti dengan kementerian terkait,” kata Farid dalam rilis yang diterima Siwalima Jumat (26/2)

Yang harus menjadi perhatian kata Farid adalah konsep kon­sevatorium pada Ambon City of Music Center. Konservatorium merupakan lembaga pendidikan menengah atau tinggi di bidang musik. Sudah lama konservato­rium tidak lagi dikenal dan ber­trans­formasi menjadi sekolah musik.

“Konsep ini saya kira, jika dibangun harus didiskusikan, karena sudah lama tidak dikenal dan bertransformasi menjadi sekolah musik atau kursus, lebih baik jika diarahkan ke pendidikan formal tingkat kejuruan musik atau institut sehingga orang bisa belajar musik di Ambon,” sawrannya.

Farid menambahkan, kemen­terian pendidikan dan kebudayaan akan melakukan rapat bersama de­ngan Kementerian Pariwisata untuk memaparkan rencana kerja seperti Ambon City of Music Center,

Walikota Ambon, Richard Louhe­napessy menyatakan, tiga hal yang menjadi perhatian yakni revitalisasi Benteng Victoria, Mollucas Youth Creative Hub dan Ambon City of Music Center.

“Ambon City of Music Center, konsepnya sudah siap termasuk lahan telah disiapkan Pemkot Ambon hanya pembangunan akan didukung kementerian,” katanya.

Sementara Mollucas Youth Creative hub merupakan gagasan tim milenial presiden, prosesnya juga sudah rampung hanya terkendala pandemi Covid-19, sehingga ditar­get­kan pembangunan baru akan dimulai pertengahan tahun 2021.

Kemudian lanjutnya revitalisasi Benteng Victoria sudah dalam pembahasan akhir. Diharapkan segera rampung dalam rapat lengkap yang dikoordinir Kantor Staf Presiden dengan kementerian dan lembaga terkait. (S-52)