AMBON, Siwalimanews – Menindaklanjuti instruksi Kasad Jenderal Dudung Abdurachman, maka Pangdam XVI Pattimura Mayjen Richard Tampubolon memerintahkan jajarannya melakukan sidak ketersediaan dan harga minyak goreng pada seluruh pasar yanga ada di Maluku dan Maluku Utara.

Sidak yang dilaksanakan Kamis (2/6) tersebut, sebagai upaya untuk memantau sekaligus memonitor stok dan harga minyak goreng di pasaran. Tindakan ini berkaitan dengan kelangkaan minyak goreng yang terjadi beberapa waktu lalu, sehingga berimbas pada naiknya harga minyak di pasaran.

Dalam sidak itu, pihak Kodam XVI Pattimura menggandeng Polda Maluku serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku. Selain sidak pihak Kodam juga melakukan pemantauan distribusi minyak goreng dari agen hingga ke pengecer.

Dari hasil sidak itu, ternyata masih terdapat para pedagang yang menjual minyak goreng pada kisaran harga Rp15-30 ribu/liter.

Baca Juga: BKKBN Gelar Pelatihan Fasilitator Pendamping Keluarga

“Kami akan terus berkoordinasi, bekerjasama dan ikut mengawal bersama dinas terkait untuk memantau harga eceran tertinggi minyak goreng. Kami juga menghimbau kepada para pedagang agar menjual minyak goreng sesuai dengan Permendag Nomor 11 tahun 2022, yang menyarankan HET pada Rp14 ribu atau Rp15 ribu/liter, agar tidak memberatkan konsumen,” ujar Pangdam dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Jumat (3/6).

Pangdam mengaku, kenaikan harga sepihak terjadi lantaran pasokan minyak goreng yang didatangkan para agen, masih dalam proses bongkar muat, sehingga masih terdapat stok lama yang bila dijual dengan harga baru, maka pedagang akan mengalami kerugian.

“Dari laporan pelaksanaan sidak di lapangan, untuk ketersediaan stok minyak goreng hingga saat ini terpantau aman, meskipun harganya belum stabil. Jangan sampai masyarakat menjadi resah karena isu kelangkaan minyak goreng. Dengan itu bersama dinas terkait kami akan menindak tegas oknum- oknum yang memainkan isu kelangkaan minyak goreng, apalagi sampai menimbunnya,” tegas Pangdam. (Mg-1)