AMBON, Siwalimanews – Gelombang pasang yang me­landa perairan Maluku Tengah mengakibat KM Rizky Mulia yang mengangkut katu Gaharu menga­lami patah kemudi, sebelum akhir­nya tenggelam, 8 ABK selamat.

Peristiwa kecelakaan kapal bermuatan kayu gaharu dari Kota Ambon  menuju Probolinggo itu, terjadi pada 19 Juni lalu, di Per­airan Pulau Mai, Kepulauan Luci­para, Kabupaten Maluku Tengah.

Kepala Kantor SAR Ambon Mustari menjelaskan, KM Rizky diketahui berlayar dari Kota Ambon tanggal 18 Juni dengan tujuan Probolinggo membawa muatan kayu gaharu serta 8 orang ABK termasuk nahkoda.

Selanjutnya pada tanggal 19 Juni, kapal naas tersebut dihantam gelombang tinggi di Perairan Laut Banda yang mengakibatkan patah­nya kemudi, terombang-ambing selama empat hari sebelum te­nggelam. Beruntung 8 ABK tersebut berhasil selamat.

“Penyebab tenggelamnya Kapal akibat dihantam gelombang dan patah kemudinya. Kapal ini bermuatan 8 ABK dan seluruhnya diselamatkan oleh petugas penjaga mercusuar, para korban ditemukan terdampar di Pulau Mai, Kepulauan Lucipara, Kabupaten Maluku Tengah,” ungkap Mustari dalam rilisnya kepada Siwalima, Jumat (1/7).

Baca Juga: Pemkot Perlu Pertimbangkan Bangun Jalan Alternatif

Mendapat informasi tersebut, Basarnas Ambon beserta unsur potensi SAR berjumlah 23 personel mengevakuasi ABK itu.

“Ada 23 personel yang terdiri dari 5 orang personel rescue Basarnas, 6 personel Polairud Polda Maluku, dan 12 ABK  KN SAR Abimanyu, kembali bergerak dari dermaga LIPI menuju lokasi kejadian,” tuturnya.

Dalam misi kali ini, kata Mustari, KN SAR Abimanyu diperintahkan melakukan evakuasi terhadap seluruh ABK KM Rizky Mulia dan dibawa kembali menuju Kota Ambon guna mendapatkan perawatan lebih lanjut. (S-10)