AMBON, Siwalimanews – Kepala Soa Charles de Fretes, menolak penetapan Zadrak Gazpers sebagai Calon Raja Negeri Naku.

“Yang bersangkutan tidak layak menjadi seorang pimpinan di Negeri Naku, karena sikap dan perilakunya, bahkan keluarganya, itu tidak bersih. Dan ini telah kami sampaikan ke Saniri, namun tidak pernah digubris,” tegas Charles kepada wartawan usai rapat di gedung DPRD Kota Ambon, Kamis (9/2).

Ia mengaku pihaknya telah merekomendasikan calon lain sebagai raja naku kedepan ke saniri negeri namun tidak mendapat tanggapan.

Kami juga memberikan rekomendasi calon kami, tapi tidak pernah dihadirkan dan di mintakan kesediaan. Kalau Ketua Tim bilang prosesnya sudah 95 persen, itu menurut ketua tim, menurut kami belum dapat  baru 30 persen proses,” kesalnya.

Menurutnya, proses pencalonan tidak sesuai hukum adat yang berlaku di Negeri Naku. Karena bertentangan dengan peraturan daerah.

Baca Juga: Pempus Didesak Realisasikan Laboratorium Uji Mutu Perikanan

Mengingat dalam proses ini, belum ada penetapan syarat khusus yang harus ditetapkan oleh pemerintah negeri dalam hal ini saniri negeri.

Ditempat yang sama, Ketua Saniri Negeri Naku, Hendrik Pieris mengatakan tidak adanya titik temu didalam mata rumah parentah.

“Ada penolakan baik dari dalam mata rumah parentah itu sendiri, maupun dari sebagian masyarakat. Mereka tidak setuju dengan hasil musyawarah mata murah parentah terkait dengan pengangkatan dan juga pemilihan kepala pemerintahan negeri, ungkapnya.

Hasil keputusan musyawarah tanggal 7 Desember lalu, lanjutnya telah diputuskan Zadrak Gazpers, sebagai calon raja.

“Hanya satu orang yang diusulkan, dan sesuai dengan hasil musyawarah,” terangnya.

Karena tidak terima maka usai sidang nyaris kedua kubu nyaris baku hantam di halaman kantor DPRD Kota Ambon.

Pantauan Siwalima, wsai rapat bersama komisi I DPRD Kota Ambon, sesama warga Negeri Naku nyaris baku hantam.

Insiden itu terjadi sekitar 30 menit itu, tanpa pengamanan dari pihak kepolisian maupun petugas Satpol PP.

Saling dorong dengan disertai teriakan-teriakan yang memancing emosi masing-masing pihak tidak terelakan.

Insiden itu dipicu ketidak puasan sebagian warga yang juga adalah Mata Rumah Parentah di Negeri Naku, terhadap kebijakan Saniri Negeri, yang menetapkan Zadrak Gazpers sebagai Calon Raja Negeri Naku.

Mereka juga menuding, bahwa ada interfensi Pemerintah Kota Ambon dalam pemilihan calon raja.

Namun insiden itu kemudian berakhir damai antara kubuh yang pro dan kontra terhadap hasil musyawarah 7 Desember lalu.(S-25)