AMBON, Siwalimanews – Meningkatnya angka kematian, menjadi faktor utama Ambon kembali ke peta zonasi merah dengan total skoring sebesar 1,76. Hal tersebut diungkapkan Wali­kota Ambon, Richard Louhenapessy di Balai Kota Ambon, Senin (22/2).

Walikota meng­ung­kapkan, angka kematian memiliki andil besar dalam peningkatan atau penurunan total sko­ring yang meru­juk pada pemin­dahan peta zonasi ditiap wilayah di Indonesia.

“Itu yang mempe­ngaruhi zonasi Kota Ambon kembali ke zona merah bukan karena penyebaran­nya. Tapi, tingkat ke­matian,” tandas Walikota.

Dijelaskan, faktor utama angka kematian meningkat di Kota Ambon, dikarenakan masyarakat yang menghindari pengobatan medis di sejumlah fasilitas kesehatan dan rumah sakit.

“Kenapa mati, ya karena me­mang Tuhan yang memanggil, tapi saya mau bilang begini banyak orang kuatir pergi ke  rumah sakit mereka pikir kalau pergi ke rumah sakit pasti mati sudah ya,” ujarnya.

Baca Juga: Nakes Usia 60 Tahun Segera Divaksin

Orang sakit kata Walikota tetap tinggal di rumah sampai sekarat baru ke rumah sakit. Tentunya sudah terlambat penanganan. “Orang sakit tetap tinggal di rumah saja nanti sudah pada waktu kritis, baru mereka ke rumah sakit, sehingga tidak bisa menangani secara medis dari awal itu yang menjadi pro­blemnya,” akui Walikota.

Diakuinya, pihak pemerintah kota beserta seluruh lurah, kepala desa (kades), dan raja telah melakukan rapat koordinasi untuk menyerahkan RT/RW di wilayah kerja masing-ma­sing agar dapat memonitor masya­rakat guna memberikan edukasi agar tetap ke fasilitas kesehatan.

Walikota juga memberikan apresiasi kepada seluruh tenaga kesehatan di Kota Ambon yang telah menjalankan tugas untuk me­layani masyarakat dan ber­­-usa­ha untuk menekan jumlah ang-ka terkonfirmasi di Kota Ambon.

“Satgas berterima kasih kepada para dokter, kepala puskesmas. Walaupun kita tetap dalam zona merah, tapi saudara tahu itu bukan karena tingkat penularan yang relatif tinggi tetapi karena tingkat kematian yang relatif masih tinggi di kota ini,” pungkasnya.

Untuk diketahui, per 21 Feb­ruari 2021, angka terkonfirmasi di Kota Ambon sementara telah mendu­duki angka 280, dengan total sembuh mencapai 4.213, dan angka kema­tian yang masih berada di posisi yang sama yakni 60. (S-52)