AMBON, Siwalimanews – Walaupun tinggal delapan hari lagi pelaksanaan pilkada seren­tak digelar, namun untuk Kabu­paten Kepulauan Aru dan Maluku Barat Daya (MBD) masih ke­kurangan losgitik.

Ketua KPU Kabupaten MBD, Jacob Alupatty Demi menga­takan, sejumlah kekurangan lo­gistik yaitu, surat suara seba­nyak 800 lembar, dokumen C1 plano hologram serta buku pan­duan bagi petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) hingga kini belum diterima.

“Untuk logistik kita sudah mene­rima dan sudah melakukan sortir. Saat sortir kita temukan ada 800 lebih surat suara yang rusak,” jelas Jacob kepada Siwalima, Senin (30/11).

Untuk menjawab kekurangan itu, lanjut Jacob, pihaknya sudah ber­koordinasi dengan pihak pencetak yang berada di Kabupaten Kudus Jawa Tengah, dan telah surat suara tersebut dalam perjalan.

“Ada kekurangan 800 lebih surat suara yang rusak, sehingga telah dikonfirmasi ke pencetak dan direncananya akan tiba di Ambon hari ini (Selasa-red),” ujarnya.

Baca Juga: Masyarakat KKT Diminta Tidak Panik Hadapi Corona

Sementara untuk dokumen C1 plano hologram serta buku pan­duan bagi petugas kelompok pe­nye­lenggara pemungutan suara (KPPS) pihaknya masih menunggu.

Menurutnya, KPU baru saja selesai mendesain buku pan­duan dan besar kemungkinan tidak dapat digunakan saat pilkada. Karena itu KPU MBD terus melakukan bimbingan teknis kepada petugas KPPS.

Terkait dengan koordinasi, Jacob mengakui bila KPU MBD terus melakukan koordinasi dengan jajaran pemerintah kabupaten jika menemui kendala dalam proses distribusi surat suara ke 17 kecamatan di Kabupaten MBD.

“Kita koordinasi terus antara pemerintah daerah, kepolisian, Bawaslu dan semua stakeholder. Artinya bila ada kendala pasti kita minta bantuan dari mereka apalagi pak penjabat bupati juga menyatakan kesiapan pemda untuk membantu KPU dalam keadaan emergency, khususnya untuk proses pendistribusian surat suara terutama menyediakan sarana transportasi,” kata Jacob.

Rencana jadwal distribusi logistik, kata Jacoba, akan bergeser dari KPU MBD tanggal 2 atau 3 Desember ke 17 kecama­tan dengan menggunakan dua buah kapal laut. Nantinya 6 Desember dipastikan logistik sudah ada di kecamatan dan terdistribusi ke TPS.

Hal yang sama juga terjadi di KPU Kabupaten Kepulauan Aru. Sekretaris KPU Aru Agustinus Ruhulesin mengungkapkan, surat suara yang didistribusikan ke Aru mengalami kekurangan sebanyak 2000 lembar saat dilakukan penyortiran.

Ruhulesin menegaskan, pihaknya belum menandatangani berita acara penerimaan dari perusahaan percetakan.

“Dari 2000 lembar surat suara yang kurang tersebut terbagi dua, yakni rusak dan kurang. Hingga hari ini kita belum tanda tangan berita acara dari perusahan percetakan,” ungkap Ruhulessin kepada Siwalimanews di Dobo, Kamis (26/11).

Kekurangan surat suara ini, lanjut Ruhulessin  sudah disampaikan ke pihak perusahan percetakan yakni PT Pura Barutama Kudus-Jateng agar mereka mencetak lagi sesuai dengan jumlah DPT di Aru sebanyak 64.884, di tambah 2.5 persen dan surat suara PSU sebanyak 2000 lembar, sehingga total surat suara yang harus diterima sebanyak  68.512.

“Jika semuanya sudah lengkap, barulah saya akan tanda tangani berita acara penerimaan tersebut,” tandasnya.

Sementara untuk logistik lainnya, berupa Fom C1 plano hologram, segel, buku panduan/buku saku belum tiba. Untuk itu pihaknya telah mengutus staf KPU ke Ambon untuk menjemputnya sendiri agar seluruh tahapan dapat berjalan sesuai dengan jadwal.

Jika seluruh logistik sudah lengkap, ungkap Ruhulessin, maka paling terlambat pada 1 Desember, logistik tersebut sudah bergeser ke semua kecamatan untuk selanjutnya disalurkan ke setiap tempat pemungutan suara (TPS).

“Nantinya sisa logistik lainnya ketika tiba kemudian disortir dan bila lengkap, maka tinggal dilengkapi dan dimasukan ke dalam kotak suara guna percepat pengepakan,” pungkansya. (S-39/S-50)