AMBON, Siwalimanews – Jumlah kasus positif Virus Corona di Maluku te­rus naik.  Gugus Tugas Co­vid-19 mengumum­kan, Kamis (4/6) tamba­han lagi 16 orang ter­papar.

Tambahan 16 kasus terkonfirmasi positif itu disumbangkan dari Kota Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) masing-masing 8 kasus.

Dengan penambahan 16 kasus itu, maka pasien terkonfirmasi positif di Maluku menjadi 254 orang, dari hari sebelumnya 238.

“Hari ini ada penambahan 16 kasus terkonfirmasi namun belum dapat diberikan secara rinci pe­nomoran dan identitas pasien,” kata Karo Humas dan Prokol Sek­da Maluku, Melky Lohy dalam rilisnya yang diterima, Siwalima, Kamis (4/6).

Selain penambahan kasus terkonfirmasi positif, kata Lohy, ada 9 pasien positif yang dinyatakan sembuh. 1 orang dari Kabupaten Bu­ru, dan 8 lainnya dari Kota Ambon.

Baca Juga: Dua Hari Nihil, Kini Positif Bertambah Lagi

Dengan demikian, jumlah ka­sus sembuh di Maluku sampai saat ini sebanyak 64 orang, dalam pera­watan 182 orang, dan meninggal dunia 8 orang.

“Sampai hari ini pasien yang sembuh sebanyak 64 orang atau naik 9 kasus dari sebelumnya 55 kasus yang dinyatakan sembuh,” ujar Lohy.

Sementara penambahan 8 kasus positif menjadikan Kota Ambon sebagai wilayah yang kasus positif Covid-19 tertinggi di Maluku, dengan 154 kasus. Sedangkan SBT menjadi 12 kasus positif, setelah sebelumnya 4 kasus.

ODP Turun

Jumlah orang dalam peman­tauan ODP) menurun, sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Maluku tetap.

“Sampai dengan Kamis 4 Juni 2020 pukul 12.00 WIT, jumlah ODP di Maluku sebanyak 43 orang,” ujar Lohy.

Ia merincikan, jumlah ODP di Kota Ambon sebanyak 32 orang, Kabupaten Malteng 9 orang, Ka­bupaten SBB 1 orang dan Kabu­paten SBT 1 orang. Sehari sebe­lumnya jumlah ODP di Maluku sebanyak 48 orang.

Sementara jumlah PDP di Maluku sampai dengan 4 Juni 2020 pukul 12.00 WIT sebanyak 31 orang. Masing-masing di Kota Ambon sebanyak 24 orang, Kabu­paten Malteng 4 orang Kabupaten Buru Selatan 2 orang dan Kabu­paten Buru 1 orang.

HT Dinyatakan Sembuh

Herun Tasane, satu lagi pasien positif C19 dari Kabupaten Buru dinyatakan sembuh.

Khabar gembira itu baru dirilis oleh Jubir Satgas Covid-19 Kabu­paten Buru kepada wartawan lewat Whatsapp Group Media Covid. “Alhamdulillah, hari ini 2 sampel swab dari Buru Bapak HB dan HT dari Waelana sudah negatif . HT dinyatakan sembuh,” tulis Nani Rahim, Kamis (4/6) malam.

Nani Rahim dan Satgas Covid-19 Kabupaten Buru mengaku sangat bersyukur karena pemulihan He­run Tasane sangat tergolong cepat.

Saat diumumkan  tanggal 16 Mei lalu, ada lima warga Buru yang waktu itu dinyatakan terpapar Covid-19, yakni almarhum Anwar Sanusi dan menantunya JS, Herun Tasane, GW, dan JL.

Saat dinyatakan positif Covid-19, Herun Tasane waktu itu telah kembali ke kampung halamannya Desa Waelana, Kecamatan Fena­lisela.

Kemudian aparat desa  dan tenaga kesehatan setempat me­minta agar Herun Tasane tetap jalani karantina di Pos Pelayanan Kesehatan Desa dan tidak usah dievakuasi untuk dikarantina ter­tutup di Senyum Bupolo.

Tanggal 30 Mei lalu, Herun di­jemput lagi untuk diswab tenggo­rokan, guna mendeteksi kebera­daan virus Covid-19 di tubuh­nya. “Sudah diumumkan Satgas Covid-19 Maluku kalau HT telah sembuh,” lagi ucap Nani Rahim senang.

Sampai berita ini dikirim, Nani belum merinci kenapa sampai Herun begitu cepat sembuh dari Covid-19. Saat dinyatakan positif Covid-19 kondisi fisik Herun juga terlihat bugar.

Beberapa warga yang dihubu­ngi yakin, kalau mahasiswa Buru yang sementara kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta ini juga diasupi minyak kayu putih selama menjalani karantina tertutup di Polindes Waelana.

“Di Waelana, Silewa dan Mis­koko sangat terkenal dengan minyak kayu putih kualitas terbaik di Pulau Buru karena pohonnya tumbuh di daerah pegunungan tinggi. Belum lagi ada obat-obatan herbal dari daun-daunan dan akar-akaran yang selama ini digunakan warga di sana kalau sakit atau cape, misalnya akar kayu ular. Air rebusan akar kayu ulat ini rasanya sangat pahit dan lebih pahit dari minum obat cloroquin,” jelas seorang guru SD yang bertugas di pedalaman Danau Rana.

Sebagaimana pernah dibe­ritakan, HT terpapar Covid-19 ini hasil tracking klaster pertama terhadap pasien 17 Maluku (01 Buru), bernama Halik Moka yang diumumkan positif Covid-19 sejak tanggal 17 April lalu.

Halik Moka kini sudah dinya­ta­kan sembuh. Waktu itu ia datang berlibur ke Namlea mengekor mahasiswa Buru dari Jakarta menggunakan identitas orang lain bernama Ansarudin Ekay alias Ansar dan tiba di Namlea tanggal 31 Maret lalu.

Setelah Halik terpapar, satgas melakukan tracking terhadap 22 orang termasuk rekan kontak eratnya FN dan hasil PCR-nya dinyatakan  positif Covid-19 sejak tanggal 28 April lalu.

Halik Moka yang sejak bebe­rapa hari lalu telah diumumkan sembuh dari Covid-19, turut men­-jangkiti rekannya Fandi Nacikit ditambah dua rekan mahasiswa GW dan HT serta orang tua JL, ayah dari mahasiswa EL, rekan kontak Halik.

Fandi Nacikit dua hari lalu juga telah dinyatakan sembuh dan telah berkumpul dengan Halik Moka yang masih berada di kampung halamannya Fandi. (S-39/S-31)