AMBON, Siwalimanews – Isak tangis keluarga, kerabat, teman dan saudara mewarnai pelepasan almarhum Edwin Adrian Huwae dari jabatannya sebagai anggota DPRD Fraksi PDIP masa bakti tahun 2019-2024.

Pelepasan almarhum dilakukan dalam rapat paripurna DPRD Maluku dalam rangka pelepasan Jenazah Edwin Adrian Huwae dari jabatannya, Jumat (22/9).

Paripurna dipimpin langsung Ketua DPRD, Benhur Watubun didampingi para wakil ketua, namun Gubernur Murad Ismail tak hadir. Dirinya hanya mengutus Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno.

Wagub Orno dalam sambutan mengatakan kepergian Edwin Adrian Huwae membawa duka yang mendalam bukan saja bagi keluarga tetapi juga dirasakan masyarakat Maluku.

Pasalnya, selama hidup, Huwae telah berbuat begitu banyak perubahan dalam semangat pengelolaan pemerintahan sejak menjadi anggota DPRD pada tahun 2009 silam,

Baca Juga: Banyak Jalan Rusak, Dewan Semprot Pemprov tak Mampu

“Bagi manusia rasanya berat untuk menerima kenyataan, sebab kita masih ingin melihat perubahan-perubahan besar yang dilakukan bersama namun kehendak maha kuasa menentukan hal yang tidak diduga oleh siapapun,” ujar Orno.

Huwae merupakan politisi yang sangat handal dan berdedikasi tinggi dalam berbagai biasa seperti olahraga, kemasyarakatan bahkan keagamaan.

“Atas nama pemerintah, kami mengucapkan belasungkawa yang mendalam dan terima kasih sering kepada almarhum yang telah mendedikasikan hidupnya bagi bangsa, negara, daerah dan masyarakat Maluku,” jelasnya.

Ditempat yang sama, ketua DPRD Maluku Benhur Watubun juga menyampaikan ungkapan rasa kehilangan yang mendalam.

“Kepergian Huwae tidak hanya dirasakan keluarga namun keluarga besar DPRD dan sekretariat karena begitu banyak hal baik yang sudah dilakukan dalam masa tugas dan pengabdian kepada daerah,” ujar Benhur.

Menurutnya almarhum merupakan sosok yang tanggung, handal, komunikatif dan profesional dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapi masyarakat. “Kami merasa kehilangan,” ujar Benhur.

Usai melakukan paripurna, almarhum dibawah  ke Negeri Alang, Kabupaten Maluku Tengah untuk dimakamkan.

Tutup Usia

Diberitakan sebelumnya, mantan Ketua DPRD Maluku Edwin Adrian Huwae dikabarkan meninggal dunia di RSUP Dr. Johanes Leimena.

Kabar meninggalnya mantan Ketua DPRD Provinsi Maluku Periode 2014-2019 ini dibenarkan Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDIP Maluku, Hendrik Sahureka kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Selasa, (19/9).

Sahureka belum mengetahui secara pasti penyebab kematian politisi unggulan PDIP Maluku tersebut.

Namun, informasi yang diterima anggota Komisi II DPRD Maluku ini di bawah ke rumah Sakit Leimena karena kecapean dengan tujuan dirawat.

“Benar pak Edwin meninggal dunia di rumah sakit pukul 17.15 tadi, tapi kita belum tahu beliau meninggal karena penyakit apa yang diderita,” ujar Sahureka.

Bagi PDIP Maluku, Huwae adalah sosok PDIP sejati dan merupakan kader militan Partai besutan Megawati Soekarnoputri ini.

Sosok militansi yang dimiliki Huwae kata Sahureka menjadi pengalaman bagi kader yang lain untuk tetap berjuang ditengah tantangan. “Dengan kepergian ini tentunya DPD PDIP merasa kehila­-ngan dan kami mendoakan beliau mendapatkan tempat disisi Tuhan Yang Maha Esa,” jelasnya. (S-20)