AMBON, Siwalimanews – Kebakaran hutan dalan lahan kembali terjadi di Maluku, kebakaran kali ini melanda hutan jati yang terletak dipetuanan Desa Tutukey dan Desa Batumiau, Kecamatan Serwaru, Kabupaten Maluku Barat Daya.

Beruntung apaat kepolisian yang mendapat informasi tersebut langsung turun ke TKP untuk bergotong royong bersama warga menuju melakukan pemadaman.

Kapolres Maluku Barat Daya AKBP Pulung Wietono melalui Kasi Humas Ipda Wempi R Paunno mengatakan, kebakaran yang terjadi pada, Rabu (15/11) malam tersebut diketahui setelah Polsek Serwaru yang dipimpin oleh Aipda S.H Renwarin bersama 5 rekannya menerima laporan warga terkait adanya kebakaran hutan jati.

Secara spontan personel bergerak cepat dan melakukan koordinasi bersama staf Pemerintah Desa Tutukey dibantu warga mendatangi tempat kejadian yang terletak di lokasi petuanan Desa Tutukey dan Desa Batumiau sekitar pukul 20.00 WIT.

“Tiba di kawasan hutan jati, tim gabungan menemukan adanya rambatan api yang membesar serta membakar rerumputan dan daun kering, personel Polsek bersama warga bahu membahu berupaya untuk memadamkan kobaran api dengan menggunakan peralatan seadanya guna mencegah penyebaran api ketempat lain. Api berhasil dipadamkan setelah melalui perjuangan panjang,” jelas Paunno dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Kamis (16/11).

Baca Juga: Warga Batu Merah Minta Walikota Jadi Saksi Sumpah Adat

Menurutnya, memasuki iklim kemarau panjang, pihaknya telah melakukan sosialisasi guna mengantisipasi terjadinya Karhutla.

Personel Polsek Serwaru selalu siap siaga dan berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui program pembinaan maupun patroli dialogis yang bertujuan meningkatkan kesadaran warga untuk memelihara hutan, serta berupaya mencegah terjadinya karhutla di Pulau Letti.

“Kita mengumpulkan dan mengarahkan warga untuk lebih berhati-hati dalam meningkatkan kewaspadaan karena pada bulan ini sudah memasuki musim kemarau, dimana kebakaran dengan mudah dapat dipicu oleh faktor alam maupun faktor kelalaian manusia itu sendiri,” ujar Paunno.

Menurut Paunno, terkait peristiwa karhutla sudah menjadi tanggung jawab polisi dalam upaya mencegah dan menanggulanginya melalui adanya kolaborasi antara kepolisian dan masyarakat dalam menghadapi ancaman karhutla.

“Bhabinkamtibmas dalam kegiatan sambang desa juga telah mensosialisasikan kepada warga tentang bahaya karhutla dan pentingnya menjaga lingkungan agar terhindar dari kebakaran, selain itu warga juga telah diarahkan untuk selalu waspada dan melaporkan segera, jika menemukan adanya kebakaran di sekitar lingkungan pedesaan,” tutur Paunno.(S-10)