Konflik sosial yang terjadi di Maluku tahun 1999, menjadi sejarah yang sangat kelam sekaligus pembelajaran yang sangat berharga bagi masyarakat Maluku karena akibat konflik  sosial itu masyarakat hidup dalam penderitaan, rumah terbakar dan tinggal di tempat-tempat pengungsian.

Tetapi setelah konflik berakhir, warga di Maluku perlahan mulai kembali hidup berdampingan dan saling menghargai satu sama lain.

Bentrok yang terjadi antara kedua negeri bertetangga yakni Negeri Kariu dan Ori, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah mengakibatkan terbakarnya rumah-rumah milik masyarakat Kariu maupun jatuhnya korban jiwa, termasuk  Bripol Mohamad Faisal Heluth, yang gugur saat menjalankan tugas kemanusian dalam bentrok di Kariu, Rabu 26 Januari lalu.

Seluruh jajaran Polda Maluku merasa kehilangan dan dukacita yang mendalam atas kepergian Bripol Mohamad Faisal Heluth dan dalam mengenang jasa Brigpol Heluth, Kapolda Maluku, Irjen Lotharia Latif meminta masyarakat untuk menyudahi pertikaian di tanah Maluku.

Kapolda Maluku, Irjen Lotharia Latif meminta seluruh masyarakat Maluku untuk menghentikan dan sudahi pertikaian di tanah Maluku, jangan lagi ada bentrok-bentrok seperti orang mau perang, kalau mau perang, jangan perangi saudaramu sendiri, tapi perangi kebodohan, perangi kemiskinan, perangi intoleransi.

Baca Juga: Penanganan Resiko Banjir di Maluku

Bripol Faisal Helut menjadi korban saat melakukan pengamanan dan pemisahan kelompok yang bertikai di Pulau Haruku.

Ia tertembak senjata gelap, yang kemudian harus menjalani perawatan intensif sampai dengan meninggal dunia.

Almarhum, adalah anggota yang telah berkorban jiwa dan raganya untuk menjaga kamtibmas. Ia rela berkorban tanpa memandang siapa pun yang berkonflik.

Kapolda mengajak semua elemen masyarakat untuk dapat menjadikan Maluku yang aman, damai dan sejahtera.

Mari kita meningkatkan pembangunan sehingga semakin maju dan membawa kesejahteraan bagi generasi anak cucu Maluku yang akan datang bukan sebaliknya hidup dalam permusuhan dan pertikaian.

Agamapun mengajarkan umatNya untuk hidup rukun, saling mengasihi antar sesama manusia karena agama bukan hanya mengatur hubungan manusia karena agama bukan hanya mengatur hubungan manusia dengan penciptanya dan juga bukan hanya urusan yang menyangkut pada pengikut agamanya namun sesungguhnya semua agama mengajarkan kebaikan, cinta kasih dan keadilan bagi sesama umat manusia.

Hidup dalam kedamaian itu indah, jika ada masalah selesaikanlah dengan arif dan bijak jika sulit serahkanlah kepada pihak yang berwajib karena perang dan pertikaian hanya akan menimbulkan duka dan nestapa. Hidup orang bersaudara itu harus saling menyayangi bukan saling membunuh dan menghanguskan.  (*)