AMBON, Siwalimanews – Suhu politik di tubuh PDIP Ma­luku makin panas, menyusul isu pencopotan Lucky Wattimury dari kursi Ketua DPRD Maluku.

Tingginya suhu politik di tubuh banteng kekar di Maluku ini, membuat sejumlah pengurus anak cabang PDIP di Kota Ambon rame-rame angkat bicara.

Mereka berharap DPP PDIP menyikapi masalah ini dengan bijak, dan tidak ke­buru-buru menggantikan Lucky Watti­mury, karena akan berdampak pada per­olehan suara partai nanti pada pemilu 2024 mendatang.

Ketua PAC Kecamatan Baguala, Dangce Wattimury mengaku kaget dengan beredarnya informasi DPP bakal mencopot Lucky dari jabatannya sebagai Ketua DPRD Provinsi Maluku yang telah digenggam sejak 19 September 2019 lalu.

“Kita berfikir ini juga tidak sehat dalam berpolitik, kalau beliau itu ada masalah untuk merugikan partai oke saja, tapi selama ini kan beliau all out untuk partai dan ini juga jadi kebingungan,” ujar Dangce kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Selasa (4/10).

Baca Juga: Menanti Restu Mega

Menurut Dangce, Lucky merupa­kan sosok yang berdarah-darah dengan partai cukup lama yang sudah pasti memiliki basis suara di tingkat bawah, sehingga ketika keputusan DPP untuk mencopot Lucky akan sangat berpengaruh.

“Keputusan DPP tetap akan mempengaruhi basis masa, karena beliau tahu persis dan orang juga paham roh partai PDIP,” ujarnya.

Dia meminta, DPP PDIP berhati-hati dalam mengambil keputusan, jika ingin PDIP tetap berkuasa di Maluku, apalagi ada arahan dari DPP untuk kader dan simpatisan tetap mempertahankan kekuasaan.

Terpisah, Bendahara PAC Leiti­mur Selatan, Semi Salamena menga­takan, Lucky Wattimury adalah senior Partai yang sangat merakyat di Maluku, dan khususnya di Kota Ambon.

“Saya menilai walaupun ada persoalan pribadi tapi sebenarnya tidak mencederai partai ditengah masyarakat juga,” ujar Semi.

Menurut dis, DPP PDIP boleh me­mutuskan Wattimury tetap diganti dari ketua dewan dan bendahara par­tai sah-sah saja sepanjang dia me­langgar aturan partai, namun bila pergantian Wattimury dengan cara-cara tidak wajar tentu akan menim­bulkan kekecewaan dari pendukung Wattimury.

Apalagi, di mata masyarakat, lan­jutnya, Wattimury merupakan sosok yang sangat merakyat termasuk kontribusi dan dedikasi yang tidak perlu lagi diragukan.

“Kalau beliau diganti tentu suara partai tergerus di pemilu legislatif dan Pilkada,” cetusnya.

Karenanya Semi meminta DPP menyikapi masalah ini dengan bijak, dan tidak gegabah mengambil kepu­tusan yang pada akhirnya merugikan partai.

Sangat Berpengaruh

Sementara itu, Akademisi Fisip Unpatti, Paulus Koritelu juga me­ngatakan pencopotan Wattimury dari jabatannya secara tidak lang­sung akan berdampak pada panas­nya suhu di internal PDIP Maluku.

Dijelaskan, sepak terjang seorang Lucky Wattimury secara kalkulasi maupun rasional tidak dapat lagi diremehkan melainkan dianggap sudah mempuni karena berasal dari jenjang terendah hingga tertinggi.

Kegoncangan secara internal pasti terjadi dalam tubuh PDIP sebab Lucky pasti memiliki investasi yang cukup panjang, baik waktu maupun jasa yang menyangkut dengan penyiapan kader. Artinya sudah pasti Wattimury memiliki kekuatan.

“Sosok Lucky pasti memiliki ke­kua­tan dan akibatnya akan memun­culkan kubu atau faksi yang mem­buat suhu politik internal menjadi panas,” ucap Koritelu.

Santer terdengar adanya persoal­an yang berhubungan dengan hutang piutang yang menyebabkan persoalan ini terjadi, tetapi hutang piutang tersebut tetap melekat pada diri seorang politisi dan tidak dapat dielakkan.

Menurutnya, momentum tabuh genderang perang secara internal melambangkan peta persaingan politik menjelang 2024 nanti dan menjadi puncak pertarungan politik yang penuh dengan dinamika yang sulit diprediksi.

DPP kata Koritelu harus hati-hati dalam mengambil keputusan sebab jika keputusan tersebut melukai hati basis suara yang dimiliki Lucky, maka akan berpengaruh bagi kekuatan PDIP ditahun 2024 mendatang.

Terkait dengan isu penyusunan kabinet baru itu merupakan kewe­nangan internal PDIP namun ma­salah ini harus diputuskan dengan hati-hati oleh DPP.

Koritelu juga mengingatkan kepala setiap orang yang tepat ingin terlibat dalam dunia politik harus memiliki energi cadangan politik yang luar biasa baik financial, psikologi maupun kapabilitas diri untuk menghadapi semua situasi.

Restu Mega

Seperti diberitakan sebelumnya, jabatan Ketua DPRD Maluku, yang saat ini dipegang Lucky Wattimury, disebut-sebut segera berganti.

Informasi mengenai pencopotan Wattimury, sudah beredar di publik sejak Sabtu (1/10). Salah satu penyebabnya, adalah santernya sorotan media massa terhadap kasus yang dituduhkan kepada mantan Ketua DPC PDIP Kota Ambon itu.

Setelah isu pencopotan Watti­mury, kini beredar informasi kalau partai berlambang banteng kekar ini telah mempersiapkan kabinet baru di DPRD Maluku.

Pantauan Siwalima di DPRD Ma­luku, Senin (3/10), sebagian besar anggota dewan ikut membahas isu pencopotan sohib mereka. Para kulit tinta yang sesehari bertugas di sana juga mulai menguliti persoalan dimaksud.

Satu sumber yang dekat dengan petinggi PDIP di Jakarta menye­but­kan, nama Sekretaris PDIP Maluku, Benhur Watubun digadang-gadang mengganti Wattimury. Saat ini Benhur adalah Ketua Fraksi PDIP di Baileo Rakyat, Karang Panjang.

“Pak Benhur yang akan menggan­tikannya,” ujar sumber yang tak mau namanya ditulis kepada Siwalima, Senin (3/10).

Lalu Ketua Fraksi yang ditinggal Benhur, akan diisi oleh Samson Atapary, kader partai asal dapil Seram Bagian Barat.

“Posisi ketua fraksi akan bergeser ke pak Samson (Atapary). Itu sudah sangat ideal,” tambahnya.

Konon menurut informasi itu, jabatan Wattimury di PDIP Maluku sebagai bendahara, juga ikut dilu­cuti, bersamaan dengan posisinya sebagai Ketua DPRD Maluku.

Sebagai gantinya, DPP sudah menunjuk Samson Atapary.

Bahkan menurutnya, komposisi personalia kabinet baru PDIP Ma­luku di DPRD ini sudah diteken Ke­tua Umum PDIP, Megawati Soekar­no­putri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.

Sumber lain Siwalima menyebut­kan, Mega telah memanggil Benhur Watubun dan Samson Atapry untuk menghadap ke Jakarta. “Soal SK sudah clear, dan tinggal dikirim ke PDIP Maluku,” yakinnya.

Belum Dengar

Lucky Wattimury yang dikonfir­masi Siwalima mengaku tidak me­ngetahui adanya isu pencopotan dirinya dari kursi Ketua DPRD Maluku.

Bendahara PDIP Maluu ini berjanji akan mengecek informasi tersebut baru dirinya memberikan komentar.

“Saya belum tahu info tersebut, tapi saya cek dolo ya baru saya kasih komentar,” ujarnya, saat dihubungi Siwalima melalui telepon seluler Senin (3/10) siang.

Ditanyakan soal beredarnya  informasi kalau beberapa anggota Fraksi PDIP telah dipanggil meng­hadap Megawati di Jakarta, mantan anggota DPRD Kota Ambon ini mengaku tidak mengetahuinya.

“Saya tidak tahu ya soal itu, saya tidak tahu, nanti saya cek baru saya kasih komentar,” janjinya.

Wattimury juga enggan berko­mentar lebih jauh, dia lebih banyak mengaku belum mengetahui isu-isu tersebut.

Terpisah, Samson Atapary mau­pun Benhur Watubun yang dikon­firmasi soal isu pencopotan Lucky Wattimury ini menolak berkomentar.

Prihatin

Sementara itu, senior PDIP Ma­luku, Evert Kermite mengaku priha­tin dengan kondisi yang semakin memanas di internal PDIP Maluku sendiri.

Dia justru menyayangkan jika pada akhirnya isu pencopotan Lucky Wattimury itu terjadi hanya karena masalah pribadi soal hutang piutang yang belum diselesaikan­nya, dan tidak ditangapi secara serius oleh DPD PDIP Maluku.

“Sebagai salah seorang senior partai, yang sudah 49 tahun aktif di PDI sampai PDIPerjuangan. Saya mencermati PDIP Maluku ini saya sangat prihatin,” ujar mantan anggota DPRD Maluku ini saat menghubungi Siwalima, Senin (3/10) sore.

Menurutnya, kondisi memanas di internal PDIP Maluku ini justru akan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap PDIP, karena itu dia meminta harus mencari pe­nyebabnya.

“Masalah soal hutang piutang Lucky Wattimury memang ini masalah pribadi, tetapi harus dicari pemecahannya. Walaupun saudara Lucky secara pribadi terlibat dalam kasus tersebut, tetapi dia Ketua DPRD Maluku  dari PDIP dan Ben­dahara DPD PDIP. Kelihatannya dia berjalan sendiri-sendiri,” ujar Kermite.

Karena itu, lanjutnya, harus ada evaluasi kritis sehingga Ketua Umum dan Sekjen DPP PDIP Maluku mengambil sikap tegas itu merupa­kan sesuatu yang wajar dalam organisasi, karena apapun itu juga organisasi ini harus diselamatkan,” tuturnya.

Dia meminta Lucky Wattimury harus berjiwa besar dan mengun­durkan diri sebelum pencopotan itu terjadi.

“Menurut hemat saya apapun juga partai ini harus diselamatkan, karena bukan Wattimury saja dieva­luasi tetapi semua anggota DPD harus dievaluasi termasuk ketua DP­D­nya juga harus evaluasi,” tutur­nya.

Dia meminta, Lucky Wattimury untuk mengundurkan diri saja dari jabatan sebagai ketua DPRD Maluku.

Selain itu dirinya juga meminta tim hukum di DPD Maluku harus juga proaktif ketika masalah hutang piutang Lucky Wattimury sudah dipublikasi di media, dimana orga­nisasi ini harus diselamatkan se­hingga kepercayaan masyarakat tetap pada PDIP.

Dia juga berharap seluruh kader PDIP dan pengurus DPD PDIP bisa menjaga marwah PDIP, hal ini karena dalam tubuh DPD PDIP Maluku saja tidak bisa berbuat apapun.

“Rapat-rapat saja kurang, masalah Lucky ini harus dibicarakan, kan tim hukum sudah dibentuk tim hukum ini harus atasi. Walaupun ini masa­lah pribadi tetapi Lucky melekat PDIP. Walaupun ini masalah pri­badi,” ujarnya.

Langkah Tepat

Dugaan kuat pencopotan Lucky Wattimury dari jabatannya sebagai Ketua DPRD Provinsi Maluku dinilai sebagai langkah yang tepat bagi DPP dalam menjaga marwah partai menjelang perhelatan politik di Maluku tahun 2024 mendatang.

Akademisi Fisip Unpatti Victor Ruhunlela mengungkapkan, DPP tidak sembarang dalam mengambil keputusan yang membuat kadernya tidak nyaman jika tidak ada per­buatan yang melanggar AD dan ART partai.

Pergantian atau pencopotan se­orang kader dari jabatan politik, kata Ruhunlela merupakan hal yang bisa-bisa saja dalam tubuh PDIP Maluku dan bukan persoalan yang harus diperbesar-besarkan.

Kedudukan Wattimury sebagai Ketua DPRD Provinsi Maluku, kata Ruhunlela kepada Siwalima melalui telepon sleulernya, Senin (3/10) sebenarnya disebabkan karena Wattimury saat itu berada dalam struktur organisasi dan kebetulan PDIP memenangkan pileg, maka keputusan partai menunjuk Watti­mury sebagai Ketua DPRD.

Diakuinya, pelanggaran yang dilakukan Wattimury merupakan perbuatan pribadi tetapi tidak dapat dipungkiri melekat didalamnya adalah partai politik artinya, orang tidak akan bicara tentang person tetapi partai politik dan disinilah nama PDIP terbawa-bawa.

Ruhunlela menegaskan, masih banyak kader dan fungsionaris PDIP yang sangat baik tetapi akibat perbuatannya itu mengakibatkan keseluruhan partai terbawah, maka langkah DPP ini sudah tepat.

“PDIP akan tetap menjaga pusaran kekuasaan di provinsi Maluku maka hal-hal yang begini harus cepat disingkirkan agar jangan ada duri dalam daging,” tegas Ruhunlela.

Menurut Ruhunlela PDIP memiliki mekanisme yang sangat kuat dan jika DPP melihat persoalan yang terjadi dapat berimplikasi pada mar­wah partai maka perlulah diberikan sebelum memasuki tahun 2024.

Pengaruhi Suara

Terpisah Akademisi Fisip Unpatti Amir Kotaromalos mengatakan pencopotan Wattimury dari jabatan ketua DPRD Provinsi Maluku akan berpotensi mempengaruhi suara PDIP dipemilu tahun 2024 menda­tang.

Dijelaskan, untuk dapat memas­tikan suara PDIP solid ditahun 2024 sedikit banyak akan dipengaruhi oleh beberapa paham baik, nasiona­lis, oportunis maupun idealis.

“Simparisan akan melihat sebe­rapa besar manfaat yang didapatkan saat kepemimpinan Wattimury sebagai Ketua DPRD, sebab apa yang diberi­kan kepada masyarakat akan Sangat membekas dan kalau ini terjadi maka suara PDIP akan ikut tergerus akibat pencopotan Watti­mury,” ujar Amir.

Menurut, ketokohan Wattimury selama ini tidak dapat terlepas dari kedudukan istrinya yang berprofesi sebagai pendeta artinya orang akan memahami ketokohan Wattimury sehingga kalaupun dicopot dari jaba­tannya masyarakat akan berpindah.

Karena itu, sosok pengganti Ke­tua DPRD Provinsi Maluku Lucky Wattimury harus mampu memperta­hankan suara yang selama ini ada sebab jika tidak maka dinamika internal PDIP justru akan menjadi masalah bagi PDIP sendiri.

Terlilit Hutang

Informasi yang beredar, Watti­mury akan dilengserkan dari jaba­tannya,  karena diduga dililit hutang yang menjeretnya. Bahkan kasusnya kini bergilir di polisi.

Lucky diduga meminjam uang pada sejumlah pihak dalam beberapa tahun terakir, dengan jumlah fan­tastis dan hingga kini tak kunjung melunasinya. (S-20)