AMBON, Siwalimanews – Gubernur Maluku, Murad Ismail, dinilai lemah dalam menangani pandemi Covid-19 di Maluku.

Hal ini dikarenakan, pada saat semua kepala daerah sibuk turun meninjau langsung kondisi masyarakat saat Pandemi Covid-19 dengan segala dampaknya, Murad justru lebih banyak berdiam diri di rumah.

Murad dinilai kurang menonjol perannya dalam kondisi darurat. Padahal masyarakat hidup dalam keprihatinan dalam berbagai segi kehidupan.

Kritikan atas lemahnya Gubernur Maluku disampaikan Fraksi Partai Golkar dalam rapat Paripurna penyampaian pendapat akhir fraksi-fraksi DPRD Provinsi Maluku terhadap Ranperda tentang Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Pelaksanaan APBD Provinsi Maluku, Tahun anggaran 2020, Jumat (9/8).

Sekretaris Fraksi Golkar, Gadis Umasugi dalam pembacaan kata akhir fraksi mengatakan, jika pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi menjadi -0,92 persen di Tahun 2020 dari sebelumnya 5,02 persen pada Tahun 2019.

Baca Juga: 1.055 CPNS Malteng Lolos Seleksi Administrasi

“Bagaimana kinerja pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Gubernur Maluku untuk menjadikan pertumbuhan ekonomi daerah menjadi kembali bergairah dan menjadi bagian dari upaya untuk memperkuat perekonomian kawasan? Karena itu, Fraksi Golkar melihat kepemimpinan Murad Ismail sebagai top eksekutif di Maluku belum menonjol dalam kondisi darurat ini,” tandas Gadis.

Dikatakan, dibandingkan misalnya dengan Ridwan Kamil di Jawa Barat, Anis Baswedan di DKI Jakarta, Ganjar Pranowo di Jawa Tengah, atau Khofifa Indar Parawansa di Jawa Timur yang kepemimpinan, kecerdasan serta kebijakannya begitu menonjol dan powerfull dalam mengomandoi seluruh potensi daerahnya masing-masing lewati masa krisis ini.

Disisi penanganan Covid-19 Pemerintah Provinsi Maluku menjadi salah satu daerah dari 19 provinsi di Indonesia yang ditegur oleh Kementerian Dalam Negeri akibat lamban dalam penyerapan anggaran penanganan Covid-19.

Hal ini sejalan dengan rendahnya tingkat inovasi daerah yang akhirnya ikut menempatkan Maluku sebagai daerah paling rendah dalam hal inovasi daerah.

“Sekali lagi, kepemimpinan Murad Ismail nampak lemah di tengah wabah pandemi yang terus menyebar,” tukas Gadis Umasugi.

Gadis menambahkan, Fraksi Partai Golkar berharap pemerintah daerah bisa terus berbenah dimasa Pandemi Covid-19. (S-50)