AMBON, Siwalimanews – Wakil Ketua Fraksi Perindo di DPRD Kota Ambon, Hary Far-Far minta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dugaan pemotongan insentif bagi tenaga kesehatan (nakes) yang menangani covid di kota ini termasuk mark up data pasien.

Selain itu, Fraksi Perindo juga akan bersuara mendorong pansus Covid-19 DPRD, segera melakukan on the spot agar dapat mengetahui keadaan sebenarnya yang dialami para nakes.

“SK pembayaran insentif para nakes ini dikeluarkan oleh Kemenkes, lalu atas dasar apa insentif nakes dipotong,” tanya Far-Far kepada Siwalimanews di Baileo Rakyat Belakang Soya, Senin (5/10).

Senada dengan Fraksi Perindo, warga kota juga minta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dugaan ditilepnya insentif nakes oleh Dinas Kesehatan.

Mery yang sehari-hari berpedagang kuliner mengatakan, adanya dugaan bahwa terjadi pemotongan insentif nakes yang diberikan pemerintah pusat, maka polisi harus usut  hingga tuntas, sebab para nakes yang adalah garda terdepan dalam penanganan covid kok hak mereka dizolimi.

Baca Juga: Jaksa Tuntut Pelaku Cabul 8 Tahun Penjara

“Mereka sudah melakukan tugas mereka dengan menjadi garda terdepan dalam kenapa hak mereka dipotong lagi, itukan insentif yang diberikan Kemenkes atas jasa mereka, kenapa dipotong lagi,” ujarnya.

Padahal, meraka ini sudah berkorban meninggalkan keluarga mereka untuk merawat pasien covid -19, namun mengapa hak mereka juga ada yang tega merampasnya.

Senada dengan Merry, Ibu Joy warga kota lainnya juga menilai, jika benar Dinkes memotong insentif nakes, maka itu merupakan hal yang sangat buruk. Jika kemeknkes membayar hak mereka Rp 5-15 juta per kategori, maka mereka harus juga seperti itu.

Untuk itu pihak kepolisian maupun kejaksaan harus mengusut dugaan ini hingga tuntas tidak boleh tidak.

“Jika hal itu benar, jangan ambil kesempatan dalam kesempitan, itu tidak baik karena hak para nakes itu bukan hak Dinas Kesehatan,” tukasnya.

Ani warga kota lainnya juga minta dugaan kasus ini harus diusut oleh aparatyang berwajib karena inis udah merugikan para nakes yang adalah garda terdepan dalam penanganan covid.

“Saya harap kasus ini secepatnya diusut tuntas, karena sangat miris dalam kondisi seperti ini Dinkes ingin cari keuntungan dari para nakes,” tutupnya. (Mg-5)