AMBON, Siwalimanews – Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Maluku secara intensif telah melakukan koordinasi dengan sentral-sentral produksi, guna mencegah kanaikan harga cabe di pasar tradisional yang lebih tinggi dipasaran.

Hal ini diungkapkan Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Maluku, Yahya Kota kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Selasa (5/4) merespon harga cabai yang masih fluktuatif di beberapa pasar tradisional.

Yahya mengakui, setelah mendengar adanya kenaikan harga cabai di pasar tradisional pihaknya langsung mengirimkan tim guna mengecek langsung besaran harga cabai di pasar, dan ternyata harga mengalami fluktuatif yang berkisar antara 120 ribu hingga 160 ribu.
“Memang harga fluktuatif di pasaran mulai dari 120 ribu hingga 160 ribu perkilogram, itu berdasarkan hasil pantauan tim kami tadi di lapangan,” ujar Yahya.

Terhadap permasalahan ini, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Maluku, lanjut Yahya telah melakukan koordinasi dengan beberapa sentra produksi cabai seperti di Buru, SBT dan Maluku Tengah dan dikatakan jika permasalahan ini akibat daru cuaca yang kurang baik akhir-akhir ini.

Menurutnya, dengan adanya kondisi dalam daerah yang tidak memungkinkan produksi dalam jumlah banyak, maka pihaknya telah memerintahkan tim untuk melakukan koordinasi dengan sentra produksi cabai yang berada di Makasar guna menutupi kekurangan-kekurangan di Maluku.

Baca Juga: BI Siapkan 834 M Penuhi Kebutuhan Ramadhan

“Langkah konkretnya kita sudah koordinasi dengan sentra produksi cabai di Makasar guna menutupi kebutuhan di Maluku beberapa waktu kedepan,” tegasnya.

Yahya menambahkan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Maluku terus memantau harga barang di pasaran dan segera akan mengambil langkah-langkah cepat dan terukur guna menekan harga barang dipasar dan masyarakat tidak terbebani. (S-20)