AMBON, Siwalimanews – Untuk menjaga pertumbuhan mangrove serta kelestarian lingkungan maupun biota laut lainnya dari pencemaran sampah, maka Dinas Kehutanan Maluku membersihkan sampah yang telah menumpuk di kawasan Mongrove di Pantai Desa Poka tepatnya di depan PLTD Poka, Jumat, (3/9).

Aksi yang dikoordinir oleh Bidang Pengolahan DAS, RHL KSDAE Dishut Maluku ini, turut melibatkan Kesatuan Pengelola Hutan Ambon, BPDASHL Waehapu Batu Merah serta mahasiswa Fakultas Kehutanan Unpatti.

Sampah yang berhasil diangkut baik yang tersangkut di tas gugusan mangrove maupun dari pantai diperkirakan kurang lebih 300-350 kg yang terdiri dari kayu sisa-sisa bangunan dan tebangan pohon, sampah plastik, sampah rumah tangga, sisa botol air mineral, bahkan styrofoam, kasur bekas dan ban mobil bekas juga ditemukan berserakan menutupi akar-akar pohon mangrove.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Sadli Ie disela-sela aksi itu mengaku, prihatin dengan kondisi sampah yang menumpuk di kawasan mangrove ini.“Ini langkah yang diambil kami dari Dinas Kehutanan Maluku untuk menyelamatkan mangrove-mangrove ini dari sampah, sebab jika dibiarkan, maka mangrove-mangrove ini akan mengering dan mati,” ucap Sadlie.

Aksi bersih-bersih mangrove ini kata Sadli, akan terus digalakan dan dilakukan secara lintas sektor sampai dengan daerah ini bersih dari sampah.

Baca Juga: PLN Tumbuh Bersama Pelanggan di Tengah Pandemi

Pihaknya juga akan memasang jaring di laut untuk menghalau sampah yang akan masuk ke kawasan itu jika air pasang, maupun jaring didepan jalan untuk menghindari masyarakat yang buang sampah seenaknya ke kawasan ini.

“Sampah-sampah yang banyak ini, kebanyakan dari laut mengalir kesini, namun ada juga sebagian yang dibuang masyarakat kesini. Untuk itu saya himbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah secara sembarangan ke laut,” pintanya.

Selain akan dilakukan pemasangan jaring, pihaknya juga akan mengupayakan untuk pemasangan CCTV di kawasan itu, agar dapat memantau masyarakat yang seenaknya membuang sampah, dan jika ditemukan, maka akan diberi sanksi biar ada efek jera.

Ditempat yang sama Kabid Pengolahan DAS RHL KSDAE Dishut Maluku Yani Anis menambahkan, aksi pembersihan sampah di kawasan mangrove ini akan terus dilakukan pada setiap Jumat, dengan melibatkan semua elemen, sehingga mangrove-mangrove ini terbebas dari sampah.

“Selain kita berupaya untuk pembersihan, perlu juga upaya penghentian sumber sampah berupa pemasangan jaring atau penghalang sampah di laut sebelum sampah masuk ke pantai, serta di depan kawasan mangrove ini,” ucapnya.

Pasalnya, sampah yang tadi diberihkan, selain sampah botol minuman mineral, ditemukan juga ban mobil bekas, bahkan kasur. Oleh karena itu pihaknya juga butuh kesadaran mas­yarakat agar tidak membuang sampah ke laut.

“Kedepan kita lakukan aksi yang sama lagi yang akan melibatkan para pecinta lingkungan, mahasiswa serta Pemkot Ambon bahkan pihak desa untuk turut bersama-sama ikut membersihkan, sekaligus menjaga kawasan ini dari bahaya sampah terutama sampah plastik,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan terima kasih kepada pihak PLN dalam hal ini PLTD Poka yang menurunkan kendaraanya untuk mengakut sempah-sampah ini ke TPA, ma­-hasiswa Unpatti Fakultas Kehu­-tanan, BPDASHL Waehapu Batu Merah dan KPH Ambon. (S-45)