AMBON, Siwalimanews – Dianggap mampu mengatasi malaria dalam 10 tahun terakhir, Kementerian Kesehatan memberikan penghargaan kepada Dinas Kesehatan Kota Ambon berupa seritikat Eliminasi Malaria tahun 2022.

Penghargaan diterima Sekretaris Kota Ambon, Agus Ririmasse dan didampingi Kepala Dinas Kesehatan Wendy Pelupessy dari Dirjen Pencegahan dan Pengedalian Penyakit Kemenkes belum lama ini.

Kadinkes kepada Wartawan mengatakan, penurunan kasus Malaria sejalan dengan pencapaian positif tiga indikator utama, yakni menurunnya annual parasite incidence (API) dan positivity rate (PR), serta meningkatnya annual blood examination rate (ABER).

“Syarat utama Eliminasi Malaria yakni tidak ada penularan setempat atau kasus indigenous selama tiga tahun berturut-turut, positivitif rate  kurang dari  5 persen, dan API kurang dari 1 Per 1.000 penduduk,” jelas Kadinkes.

Menilik syarat utama eliminasi Malaria tersebut maka untuk kasus indigenous terakhir di Kota Ambon terkonfirmasi pada tanggal 8 April 2019 lalu. Sementara untuk PR, kota Ambon berada pada 0,86 persen di tahun 2019 dan meningkat hingga 1,47 persen di Tahun 2021. Dimana kenaikan PR, pada Tahun 2021, terjadi karena penurunan jumlah tes malaria sebagai imbas dari pendemi covid-19.

Tapi meski demikian lanjutnya masih masuk dalam syarat eliminasi. Sementara untuk API, Tahun 2018, Kota Ambon mencapai kurang dari 1 per 1000 penduduk, yaitu 0,56, sehingga sejak Tahun 2019, Kota Ambon memasuki tahapan strategi pembebasan dalam upaya mengeliminasi malaria.

“Jadi ada perubahan strategi dari tahapan strategi intensifikasi ke ta­hapan strategi pembebasan,” urainya.

Dan untuk mempertahankan status elimininasi Malaria, itu cukup sulit, dimana jika muncul satu kasus positif malaria dengan turunan kasus yang tidak ditangani sesuai SOP, maka sertifikat elimiasi malaria dapat dicabut.

Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama lintas sektor dalam mempertahankan status eliminasi Malaria di Kota Ambon.

“Dengan meningkatkan kerja sama, kerja keras, dan kerja cerdas yang telah kita lakukan selama ini, maka Kota Ambon dapat mempertahankan kondisi bebas dari kasus indigenous sampai bulan April 2022, Ambon mendapat penilaian positif oleh assessor sertifikasi malaria, dan menerima sertifikat Eliminasi Malaria tahun 2022,” ujarnya. (Mg-1)