AMBON, Siwalimanews – Akibat Gelombang tinggi yang diterjadi dibeberapa wilayah perairan di Maluku, sehingga mengakibatkan dua armada milik PT Pelni, menunda keberangkatannya, sejak Minggu (14/1) kemarin.

Dua armada yang menunda keberangkatannya yakni, KM Pangrango dan KM Sabuk Nusantara 106. Kedua kapal ini batal berlayar dari Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.

Kepala Operasional PT Pelni Cabang Ambon Muhammad Assagaff yang dikonfirmasi Siwalimanews melalui telepon selulernya Senin (15/1) menjelaskan, Kapal milik PT Pelni khusus KM Pangrango, awalnya dijadwalkan bertolak dari Pelabuhan Ambon, pada Minggu sore dengan tujuan Pelabuhan Banda, dan Saumlaki.

Namun mengalami penundaan lantaran peringatan dini gelombang tinggi di perairan Laut Banda hingga Tanimbar pada 14-15 Januari 2024 yang keluarkan BMKG, sehingga demi keselamatan kapal ini batal diberangkatkan.

“Kita dapat peringatan dini dari KSOP soal kondisi Laut Banda hingga Saumlaki yang sudah berada di zona merah. Untuk itu pihak Nahkoda KM Pangrango meminta izin untuk penundaan. Makanya tadi kita sudah ke KSOP konsultasi dan diizinkan untuk tunda, karena menyangkut keselamatan,” jelas Assagaff.

Baca Juga: Jalin Kolaborasi, BMKG Kunjungi Diskominfo

Assagaff mengaku, sudah sekitar 400san tiket terjual, dan harus dibatalkan.

“Untuk Pangrango sekitar 400, dispensasinya sampai 600 masih bisa diizinkan, kebetulan masih mencapi 400san, kita stop pas ada pengumuman itu,” ujar Assagaff.

Selain Pangrango, kapal perintis lainnya seperti KM. Sabuk Nusantara 106 yang dijadwalkan berangkat dari Pelabuhan Ambon, Senin (15/1) dengan tujuan Banda Neira dan pelabuhan di Pulau Seram, juga dibatalkan.

“Sabuk 106 juga batal berlayar, alasannya sama soal cuaca. Dua kapal ini ditunda keberangkatannya karena ini kapalnya berukuran kecil,” jelas Assagaff.

Menurut Assagaff, informasi terkait penundaan keberangkatan dua kapal tersebut sudah diumumkan pihak Pelni Ambon secara terbuka bagi calon penumpang.

Kapal ini rencananya akan kembali diberangkatkan pada, Rabu (17/1), saat kondisi laut mulai tenang sesuai prakiraan BMKG.

“Jadi untuk tiket yang sudah ada bisa digunakan pada Rabu (17/1). Tapi kalau yang batalkan (tiket), kita layani pembatalan dengan uang kembali 100 persen. Ada beberapa penumpang sudah batalkan tiket, yang lain tetap menunggu sampai tanggal 17 diberangkatkan,” ucap Assagaff.

Sementara untuk KM Sanus 106, hingga penundaan diumumkan pada Minggu kemarin, belum kembali dibuka pendaftaran calon penumpang. Namun Itu akan dilakukan pada hari keberangkatan.

Untuk diketahui, berdasarkan prakiraan cuaca yang dirilis BMKG Stasiun Maritim Ambon, Minggu (14/1), di Laut Banda Selatan Bagian Barat, Laut Banda Selatan Bagian Timur, perairan Sermatang-Leti, Perairan Babar dan di Perairan Tanimbar tinggi gelombang menca[ai 2.50-4.0 meter. Sedangkan bertiup dari arah barat menuju barat laut dengan kecepatan 4-25 knot. (S-25)