AMBON, Siwalimanews – Banjir dan longsor menjadi fenomena yang terjadi setiap musim penghujan tiba.

“Bahkan sekarang, Ambon itu identik dengan banjir,” kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Pelaksana BPBD Ambon Fahmy Salatalohy ketika membuka workshop peringatan dini banjir dan banjir bandang di salah satu hotel di Kota Ambon, Rabu (20/8).

Menurutnya kejadian yang terjadi Kota Ambon meski hujan deras baru semenit bisa menciptakan gangguan air dimana-mana.

Memang hujan bukan merupakan salah satu faktor terjadinya banjir di Kota Ambon, tetapi lanjutnya ada faktor lain.

“Faktor lain yang mempengaruhi seperti kurangnya kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam membuang sampah,” ujarnya.

Baca Juga: Keliobas Minta Usman Transparan Kelola DD

Ditambah lagi pembangunan pemukiman di bantaran sungai juga mempengaruhi terjadinya banjir karena akan ada penyumbatan.

Karena itu, perlu pengawasan tingkat desa negeri dan kelurahan serta penerbitan izin dari OPD terkait yang seharusnya lebih teliti. “Kita harapkan harus ada survei lapangan sebelum diterbitkannya izin membangun,” pintanya.

Selain itu juga soal kesadaran warga masyarakat dalam mem­-buang sampah dan membangun ditempat-tempat yang tidak bisa.

Sudah menjadi tugas kita harus diimbangi dengan kesadaran masyarakat itu.

“Problem banjir ini tidak bisa diselesaikan sekaligus, namun perlahan,” katanya.

BPBD dalam berbagai kegiatan selalu memberikan edukasi bagi masyarakat terkait antisipasi dini bencana banjir dan banjir bandang, tetapi kalau itu hanya sebatas dipelajari tidak dipraktekan.

Oleh karena itu, pengetahuan tentang kebencanaan ini sangat penting, agar bisa diantisipasi sedini mungkin dilingkungan masyarakat.

Data BPBD di Tahun 2023, tercatat terjadi bencana longsor, banjir cukup banyak sehingga langkah antisipasi perlu dilakukan sejak dini.

“Artinya, saat itu tiba, kami melakukan tindakan cepat guna mengantisipasi hal-hal lain yang tidak diinginkan terjadi dikemudian hari,” ujarnya. (S-25)