AMBON, Siwalimanews – Bank Indonesia saat ini terus mendorong para pelaku usaha rintisan atau start up di Maluku,  yang bergerak dibidang digital untuk dapat berinovasi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Norviasano Manullang  mengaku,  para pelaku usaha ini didrong untuk harus dapat berinovasi, sebagai upaya mendukung pencegahan penyebaran Covid-19, sekaligus menggerakan roda perekonomian di Maluku.

“Untuk program inkubasi usaha, ditujukan kepada PigiPasar dan BaliDoo sebagai embrio start up layanan pesan antar di Kota Ambon. Dari sini, ada   wawasan tentang strategi bisnis, pengetahuan keuangan, pengetahuan pasar, dan pengetahuan operasional dalam membangun bisnis berbasis digital,” tandas Manullang.

Gerakan ini juga kata dia, ada proses on boarding untuk menghubungkan pelaku pedagang besar dan kecil untuk dapat memanfaatkan platform digital dan memfasilitasi UMKM membuat katalog digital yang diharapkan dalam pengembangan usaha, UMKM  dapat menggunakan QRIS sebagai media pembayaran yang cepat dan aman.

“Program inkubasi berlangsung selama 8 minggu secara virtual, didampingi oleh Angel Investment Indonesia Network (ANGIN), yang merupakan perusahaan penyedia jaringan investasi dan pengembang ekosistem kewirausahaan,” ujar Manullang

Baca Juga: Gubernur: Penyerapan Anggaran 2019 Capai 97, 39 Persen

Diejlaskan, selama proses pengembangan, dua start up nasional yang bergerak di sektor bisnis serupa yakni KlickDaily dan Kecipir mengapresiasi dan tertarik dengan potensi pengembangan BaliDoo dan PigiPasar di Kota Ambon.

“BI tetap fokus membina UMKM. Tim fasilitator pasti dipersiapkan  untuk membantu setiap UMKM agar memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan  produk dan menerima pembayaran, sehingga jangkauan penjualan dapat lebih luas dan cepat,” ucap Manullang

Komitmen BI tambah Manullang, menjadikan ekonomi digital sebagai sarana meningkatkan kelas serta keuntungan bagi pelaku UMKM di Maluku. (Mg-5)