NAMROLE, Siwalimanews – Tak terima baliho milik PSI dicuri orang tak dikenal (OTK) pada billboard milik Pemerintah Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Bursel mendatangi Mapolres Bursel, Selasa (7/2) untuk melaporkan kejadian itu.

Pelaporan itu dilakukan langsung oleh Ketua DPD Kabupaten Bursel, Sami Latbual yang turut didampingi Sekretaris DPD, La Ode Hasrul, Bendahara DPD Wa Aci Buton dan sejumlah fungsional DPD PSI Bursel lainnya, yakni Ishak Latuconsina, Pelipis Latbual dan Mathys Ririnama.

Laporan itu diterima langsung oleh Kepala SPKT Polres Bursel Ipda Novi Waelauruw dan petugas SPKT, Aipda Untung Roylianto.

Laporan PSI itu tercatat sesuai Surat Tanda Penerimaan Laporan nomor : STPL/14/II/2023/SPKT Res Buru Selatan.

Setelah melaporkan kejadian itu, Ketua DPD PSI Kabupaten Bursel, Sami Latbual pun langsung di BAP oleh Penyidik Reskrim Polres Bursel, Aipda Lerick Talaksouw.

Sami Latbual kepada wartawan usai melaporkan kejadian pencurian itu menjelaskan, pada 14 Januari 2023 lalu pihaknya telah mendatangi Kantor Badan Pendapatan Kabupaten Bursel dalam rangka berkoordinasi dan menyewa Papan Reklame atau Billboard milik Pemerintah Kabupaten Bursel yang ada di Perempatan Pasar Kai Wait Namrole untuk memasang Baliho Pendaftaran Caleg PSI.

Dari hasil koordinasi itu, Plt Kabid Pendapatan dan Penagihan Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Bursel, Rumli Latubual dan stafnya mengaku bahwa selama ini ada sejumlah partai yang memasang Baliho di Billboard milik Pemerintah Kabupaten Bursel, termasuk Baliho milik PPP yang masih terpasang saat itu.

Olehnya itu, pihak Badan Pendapatan Kabupaten Bursel memberikan izin bagi PSI untuk menyewa dan menggunakan  Billboard itu hingga tanggal 16 Februari 2023.

Dimana, setelah membayar pajak sewa penggunaan Billboard, Pengurus PSI yang dibantu staf Badan Pendapatan Kabupaten Bursel, Amin Solissa dan sejumlah tukang ojek memasang Baliho milik PSI di Billboard itu tanpa merusak atau melepaskan Baliho milik PPP.

Bahkan, setelah pemasangan itu, Pengurus PPP sempat menanyai Baliho milik mereka dari Pengurus PSI, dan dijelaskan bahwa Baliho milik PPP itu masih terpasang di Billboard tersebut tanpa dilepas atau dirusak.

“Karena diizinkan oleh Badan Pendapatan untuk kami sewa Billboard itu dan kami bayar pajak. Saat pemasangan juga Staf Badan Pendapatan turut membantu pemasangan, tapi kami tidak melepas ataupun merusak Baliho milik sesama partai politik, yakni PPP. Sebab, kami tidak punya kewenangan itu dan tentunya kami juga meng­hargai PPP sesama partai politik yang ada di Bursel,” ucapnya.

Namun, setelah Baliho itu terpampang hingga Sabtu, 4 Februari 2023, ternyata pada hari Minggu, 5 Februari 2023 pagi Baliho itu tidak terlihat lagi di Baliho itu dan hanya Baliho milik PPP yang masih terpampang pada Billboard itu.

“Hari Minggu pagi, Bendahara PSI Kabupaten Bursel, Wa Aci Buton melewati perempatan Pasar Kai Wait Namrole dan kaget kalau Baliho milik PSI sudah tak ada lagi dan tersisa Baliho milik sesama partai politik, yakni PPP,” ucap Latbual.

Dari laporan itu, lanjut Latbual, pihaknya lalu mengarahkan Pengurus DPD PSI Kabupaten Bursel untuk mendatangi langsung Kantor Badan Pendapatan Kabupaten Bursel hari Senin, 6 Februari 2023 untuk menanyakan apakah Baliho itu dilepaskan oleh Badan Pendapatan ataukah tidak.

Pihak staf Dinas Pendapatan di bagi pembayaran pajak Reklame mengaku bahwa pihaknya tidak pernah melepaskan Baliho milik PSI karena PSI telah membayar pajak hingga tanggal 16 Februari 2023.

Bahkan, pihak Badan Pendapatan mengaku bahwa hingga Senin, 6 Februari 2023, PPP tidak membayar pajak.

“Kami tidak menuduh siapa-siapa. Laporan yang kami lakukan agar polisi bisa mengusut kasus ini sehingga ada efek jerah bagi pelaku pencurian,” ucapnya.

Sebab, bagi Latbual, PSI dan PPP adalah sesama partai politik yang tentu saja punya niat baik untuk membangun Kabupaten Bursel.

“Jangan sampai ada pihak-pihak yang mau membangun politik pecah belah antara kami PSI dan PPP,” cetusnya.

Lanjut Latbual, dari kejadian ini, pihaknya menduga ada pihak-pihak tertentu yang panik atau takut dengan kerja-kerja politik PSI yang kendati pun belum memiliki kursi di DPRD Bursel, tapi selalu pro rakyat.

“PSI inikan belum punya kursi, tapi mengapa kami harus dizolimi seperti ini. Apakah ini bentuk kepanikan ataukah ketakutan pihak-pihak tertentu atas kerja-kerja PSI di masyarakat selama ini,” paparnya.

Ia berharap, agar kompetisi politik di Bursel ini dapat dilakukan secara santun tanpa saling menciderai, sebab kehadiran Partai Politik ialah untuk menjawab kepentingan masyarakat di daerah ini. (S-16)