AMBON, Siwalimanews – Peraih medali di PON Papua, hingga kini belum juga menerima bonus yang dijanjikan Pemprov.

Pekan Olahraga Nasional XX yang digelar di Papua, berakhir sejak 15 Oktober lalu, namun cerita kelam masih menyelimuti para atlet asal Maluku.

Pasalnya, sampai saat ini, belum satupun atlet peraih medali, baik emas, perak maupun perunggu serta para pelatih menerima bonus seperti yang dijanjikan.

Padahal, jauh-jauh hari pemprov sudah berjanji akan memberi bonus kepada para atlet peraih medali emas sebesar Rp 200 juta, perak Rp 150 juta dan perunggu Rp 150 juta.

Sedangkan untuk pelatih yang atletnya meraih medali emas, di­janjikan bonus sebesar Rp 60 juta, perak Rp 45 juta dan perunggu Rp 35 juta.

Baca Juga: Pangdam Pastikan Anggota Adu Jotos dengan Polisi Diproses 

Hengky Berhitu Atlet Karate peraih medali perunggu di PON XX Papua sebagaimana dilansir Siwali­manews, Jumat (27/11) mengaku, sampai saat ini janji bonus yang diberikan oleh pemprov tidak pernah ditepati.

“Belum dapat sampai sekarang, padahal PON sudah selesai, kami tidak tahu kendala apa, pemerintah jangan cuma janji,” tandas Hengky dengan nada kesal.

Ia mengaku, sebelum perhelatan PON Papua di mulai, ia ditawarkan bermain untuk provinsi lain, namun ia menolak, karena kecintaannya kepada Maluku. Karenanya dia tetap membela Maluku bersama para atlet dari cabang olahraga lain di Pon Papua.

“Kami hanya ingin kejelasan dari Pemprov Maluku, kapan bonus itu bisa dicairkan, itu saja,” tanya Hengky.

Peraih medali perunggu itu juga mengaku, bukan saja dirinya yang belum mendapatkan bonus, namun atlet dan pelatih dari cabor peraih medali hingga kini tidak ada kepastian.

“Setahu saya atlet peraih medali belum dibayar termasuk pelatih,” jelasnya singkat.

Untuk itu ia minta kepada pem­prov dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olahraga memberikan kepastian kapan bonus itu bisa dicairkan.

“Mereka sudah memundurkan waktu berulang-ulang kali. Katanya setelah tiba di Maluku, bonus langsung diberikan, namun kenyataannya sampai saat ini, janji yang hanya diberikan kepada para atlet,” kesalnya.

Tak Punya Konsep

Pengamat Olahraga, Rony Samlooy mengatakan, terkait dengan pemberian bonus untuk atlit PON ini pernah dipertanyakan ke Kadis Pemuda dan Olahraga Maluku, Sandy Wattimena bahwa bonus bagi para atlit akan diberikan saat pencairan APBDP 2021 namun hal ini menimbulkan keresahan bagi para atlit, karena mungkin saja ada hal-hal yang dibutuhkan para atlit diakhir tahun.

“Kalau kemudian bonus itu dianggarkan melalui APBDP 2021 maka memang konsep olehraga Pemerintah Provinsi Maluku awalnya itu tidak ada, mestinya bonusnya itu masuk dalam APBD murni, karena kan sudah tahu berapa banyak atlit kita yang akan berangkat untuk mengikuti PON sesuai dengan target dan persiapan dari KONI,” tandas Samlooy, kepada Siwalima, melalui telepon selulernya, Minggu (28/11).

Menurut Samlooy, sangat lucu jika bonus para atlit PON dialokasikan pada APBDP, padahal pemerintah daerah harus sadar bahwa yang mengangkat nama baik daerah itu adalah olahraga, kami juga tidak tahu ketidaksiapan ini ada dimana, DPRD juga menuding Pemprov dan Pemprov hanya diam.

“Mestinya sebelum atlit PON berangkat, bonusnya harus juga siap sesuai dengan target yang siapkan pula, kalau nanti tidak sesuai target kan anggarannya bisa dikembalikan lagi ke kas daerah. Yang penting publik tahu kalau bonus untuk para atlit PON itu sudah siap bukan sebaliknya baru dianggarkan pada APBDP. Dan pasti akan diberikan juga tidak sesuai,” ujarnya.

Dirinya juga mengakui kondisi keuangan daerah di masa pandemi Covid-19 tapi tidak daerah mengalami hal yang sama bukan saja Maluku.

“Jadi ini berpulang pada masing-masing pemerintah daerah tapi bagi saya Pemerintah Provinsi Maluku tidak punya konsep olahraga yang baik padahal Maluku ini hanya memiliki 44 atlit tapi tidak bisa ditangani dengan baik,” cetusnya.

Janji Pekan Depan

Kepala Dinas Pemuda dan Olaraga Maluku Sandi Wattimena membenarkan sampai sekarang pemerintah belum mencairkan bonus atlet peraih medali PON maupun pelatih.

“Benar sampai sekarang kita belum bisa cairkan bonus karena APBD Perubahan Provinsi Maluku tahun 2021 belum dicairkan, kata Sandi sebagaimana dilansir Siwalimanews, Jumat (27/11).

Bonus kepada atlet peraih medali menurutnya sesuai kesepakatan pemerintah dengan DPRD yakni untuk emas sebesar Rp 200 juta, perak Rp 150 juta dan perunggu sebesar Rp 150 juta.

“Mungkin pekan depan, sabarlah karena saya tahu semua atlet maupun pelatih belum menerima bonus PON,” kata Sandi.

Ditambahkan untuk pelatih juga diberikan bonus yang besarannya mulai dari Rp 60 juta untuk peraih emas, 45 juta untuk peraih perak dan 35 juta peraih perunggu.

“Jadi saya minta kepada atlet untuk bersabar, pasti kita cairkan,” terang Sandi.

Terlantar

Sungguh apes nasib tim dayung yang mengharumkan nama Maluku di PON XX Papua. Pasalnya kepulangan mereka ke Ambon, tak dijemput satupun pejabat KONI maupun pejabat Pemprov Maluku.

Rombongan atlet, pelatih, teknisi yang berjumlah 19 orang tersebut harus memendam kecewa, lantaran saat keluar dari ruangan kedatangan, tak ada satupun jemputan dari orang KONI atau Pemprov Maluku. Bahkan bis angkutan pun belum ada yang datang.

Kekecewaan itu lalu ditumpahkan Chelsea Corputty pada laman facebooknya. Sontak unggahan pedayung putri peraih medali emas pertama untuk kontingen Maluku ini viral dan mendapat tanggapan beragam dari nitizen.

“Adooo kasihan e. Masing-ma¬sing pulang naik ojek jua kapa. Su lelah, su lapar lai,” ujar Chelsea da¬lam video tersebut.

Dalam video berdurasi 8 menit 41 detik itu, Chelsea juga menandai Ketua PODSI Maluku Anos Yermias. Para atlet dalam video itu meng¬ungkapkan kekesalan mereka de¬ngan mengatakan, tim dayung Ma¬luku sudah buat yang terbaik namun diterlantarkan, berikut ungkapan para atlet dalam video tersebut  dengan menggunakan dialeg Ambon yang kental.

“Atlet dayung terlantar gais, Kotang pulang dari PON bawa 6 medali tapi diterlantarkan, hayo kasiangeee Maluku eeee.

Dalam video itu Chelsea juga sempat memanggil nama rekannya yang juga meraih emas, La Memo. Menurut Chelsea, La Memo dan rekan-rekannya yang lain juga harus pulang sendiri-sendiri.

“Memo pulang, ka Osi cari jalan sandiri. Sampe sini katong sengdapat jemput,” keluh Chelsea.

Anos Yermias kepada Siwalimanews melalui telepon selulernya, Rabu (13/10) enggan mengomentari viralnya video atlit dayung Maluku.”No Comment, semua sudah terjadi,” tandas Anggota DPRD Maluku ini.

Satu jam menunggu di bandara, rombongan dayung itu akhirnya dijemput tiga bis milik Panca Karya. Tidak ada penjemput dari KONI atau Pemprov, hanya tiga sopir bis tersebut.

Rombongan kemudian diantar ke Asrama Haji, di kawasan Waiheru untuk pemeriksaan kesehatan mereka terkait Covid 19.

Tiba di Asrama Haji, satgas Covid di Wisma Haji kaget kedatangan tim dayung. Menurut mereka belum ada kordinasi dan pemberitahuan dari Pemprov. Akibat tidak adanya koordinasi, tim dayung kemudian pulang ke rumah masing-masing.

Nitizen yang kecewa, lalu melontarkan beragam komentarnya. “Lain kali sg ush iko bkng cape, cb waktu itu trma tawaran papua cesa su dpt 1,650miliar. Maluku kpn atlet diperhatikn,” tulis Nitha Corputty.

Nitizen lain, Latuconsina Mo menulis, “Barang2 Manta abisss memang dari kapala aer sampe kaki aer musti dievaluasi.”

“Woe Gubernur…dengar itu…biking jumpa pers,” tulis Novy Kiriwenno.

Sementara itu Philip William menulis, “Sio ade2 tahan2 hati juaeee….ampunilah mereka krn mereka tdk tau apa yg mereka perbuat.”

“Bgmn maluku mau maju kaya bgtu .sioooo …tolong pak gubernur perhatiannya buat ade ade,anak anak kita yg berjuang buat nama malauku,yg bawa pulang medali saja bgtu apalagi seng bawa medali..siooo,” tulis Petrus Marcus Pelupessy.

Dikecam

Sikap Pemerintah Provinsi Maluku yang tidak menjemput para atlet yang telah mengharumkan nama daerah di PON XX Papua, dikecam Sekretaris Komisi IV DPRD Maluku Justina Renyaan. “Sebagai Komisi yang membidangi olahraga, kami pertanyakan sikap Pemprov Maluku sehingga tidak ada yang menjemput kepulangan para atlet. Kita terus terang sangat kecewa,” tandas Renyaan.

Menurutnya, walaupun kedatangan para atlet bertepatan dengan kunjungan Wakil Presiden Ma’aruf Amin, namun Pemprov Maluku juga harus memprioritas¬kan para atlet yang telah bertan¬ding dan menyumbang medali bagi Maluku pada PON XX Papua.

“Dari kemarin sudah ada informasi keda¬tangan para atlet dan itu bisa diatur, apalagi para atlet ini juga penting bagi Maluku,” tegasnya. (S-39/S-16)