MENYIKAPI kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis minyak tanah (Mitan)yang terjadi kurang lebih satu bulan di wilayah Maluku, DPRD Maluku ikut menyorotinya.

Wakil Ketua DPRD Asis Sangkala meminta Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Maluku tidak berpangku tangan dan tinggal diam, namun bersama-sama Pertamina memastikan stok kebutuhan vital wong cilik ini terpenuhi.

“Saya sangat berharap, Disperindag dan Dinas ESDM Maluku dapat membangun koordinasi dengan pihak Pertamina, untuk memastikan kebutuhan masyarakat akan mitan bisa terpenuhi,” ujar Sangkala, kepada wartawan, di ruang kerjanya, Jumat (2/9).

Menurutnya, apapun permasalahannya dinas terkait bersama Pertamina berkewajiban memberi informasi kepada masyarakat, jangan sampai stoknya aman namun ulah nakal spekulan yang sengaja menimbun.

“Seiring dengan isu naiknya harga BBM, pasti saja banyak yang mengambil keuntungan, sehingga minyak tanah tidak bisa sampai ke masyarakat,” jelas politisi PKS tersebut.

Baca Juga: Penjabat Walikota: Berikan yang Terbaik bagi Kota Ambon

Dalam artian, kata Ketua DPW PKS Provinsi Maluku ini, jalur distribusinya tersedia namun terpotong sehingga masyarakat kecil yang seharusnya menerima jatah minyak tanah, tidak bisa mendapatkannya.

Ketika disinggung terkait isu konversi mitan ke gas yang sengaja dihembuskan pemerintah untuk mengurangi konsumsi mitan, Sangkala mengaku, sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari Pempus, Pemda, maupun Pertamina terkait masalah dimaksud.

“Jika memang kemungkinan itu benar, maka pemerintah maupun Pertamina harus menyampaikan secara terbuka, agar sosialisasi bisa dilakukan secara masif kepada masyarakat,” katanya. (S-20)