AMBON, Siwalimanews – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa IAIN bersama sejumlah korban kebakaran di kawasan Ongkoliong Desa Batu Merah melakukan aksi demonstran di Balai Kota Ambon, Senin (29/30).

Puluhan mahasiswa ini tiba di Balai Kota Ambon pukul 10.10 WIT ini, bertujuan untuk menagih janji pemkot kepada para korban musibah kebakaran. Aksi puluhan mahasiswa ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polsek Sirimau dan Polresta Ambon serta Satpol PP.

“Kami butuh bukti, jangan hanya janji dan omong kosong belaka,” teriak para pendemo

Waais Upuolat dalam orasinya mengatakatakan, sudah lama warga di kawasan ongkoliong mengeluhkan kondisi seperti ini.

“Mereka hanya minta janji dari Pemkot Ambon untuk memberi stimulus bantuan kepada mereka sebesar Rp 15 juta/KK,” tandas Upuolat dalam orasinya.

Baca Juga: 38 PLTD di Maluku Malut akan Diganti dengan PLTS

Para pendemo juga minta agar semua korban kebakaran harus mendapatkan hak yang sama, apalagi mengingat bulan Suci Ramadhan sudah semakin dekat, untuk itu pemkot harus menepati janji tersebut.

Setelah 1 jam lebih para pendemo melakukan orasi, akhirnya mereka ditemui oleh Asisten I Pemkot Ambon Elkyopas Silooy.

Didepan Silooy Waais Upuolat selaku koordinator aksi membacakan tiga tuntutan mereka yakni, pertama,  para korban kebakaran ongkoliong Batu Merah menangih janji realisasi bantuan pembayaran ganti rugi atau stimulan sebesar Rp 15 juta/KK .

Kedua, menjelang masuknya bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriyah, kami korban kebakaran mengharapkan proses realisasi pembayaran ganti rugi itu, dan ketiga, menolak segala bentuk kebijakan yang tidak memihak kepada para korban kebakaran.

Usai membacakan tiga poin tuntutan tersebut, Upuolat langsung menyerahkannya ke Asisten I, Elkyopas Silooy.

Didepan para demosntran Silooy menjelaskan, pemkot sementara berupaya agar seluruh korban mendapatkan bantuan itu.

“Saya ini ditugaskan untuk tangani kebakaran yang terjadi di Ongkoliong sekitar 1 tahun lalu dan jumlah korbannya itu 79 KK dan namun sayangnya hanya 18 KK yang punya sertifikat tanah dan terdaftar di pemkot,” jelas Silooy.

Walaupun saat ini kendala tersebut yang menghambat penyaluran bantaun ini, namun pemkot juga sementara berupaya agar seluruh warga yang terkenda dampak dari kebakaran ini akan mendapatkan bantuan.

“Ketentuan itu, jika korbannya 30 KK ke bawah, pemerintah akan berikan bantuan, namun jumlah yang ada sudah melewati ketentuan yang ada, namun kami sedang berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk yang jadi korban dapat bantuan,” jelasnya.

Selain itu, kata Silooy, pemerintah juga telah menyiapkan lokasi untuk relokasi para korban ini di kawasam Air Besar Desa Batu Merah, namun ada 18 KK yang menolak untuk pindah.

Padahal masyarakat yang tinggal di kawasan Ongkoliong ini, sebagian besar tidak miliki sertifikat, yang ada hanya hak pakai, selain itu banyak juga yang tidak terdaftar di Kota Ambon.

“Walaupun demikian, apapun yang menjadi tuntutan ade-ade mahasiswa dan korban kebakaran hari ini, kita akan lihat,” janjinya.

Usai mendengarkan penjelasan dari Asisten I Pemkot, sekitar pukul 12.45 WIT, para demosntran kemudian membubarkan diri, namun sebelum membubarkan diri mereka mengancam akan kembali lagi dengan masa yang lebih banyak jika tuntutan mereka tidak terpenuhi.(S-51)