NAMLEA, Siwalimanews – Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Bina Umat Namlea, Kabupaten Buru, mewisudakan  33 hafidz Qur’an satu juz.

33 hafidz (penghafal) Qur’an satu juz itu telah mengikuti Wisuda Tahfiz Qur’an Angkatan ke III yang dibuka Sekda Buru Muh Ilyas Hamid di aula Kantor Bupati, Sabtu  (26/3).

Para Hafidz yang diwisudakan terdiri dari dua penghafal Al-Qur’an juz 29 sebanyak, dan 31 penghafal Al-Qur’an juz 30 .

Bupati Buru Ramly Umasugi dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Ilyas Hamid mengatakan, dengan adanya wisuda tahfidz dapat menumbuh kembangkan minat baca Al-Qur’an di kalangan masyarakat, sehingga harapan pemerintah membumikan Al-Qur’an di Bumi Bupolo dapat terwujud.

“Melalui wisuda santriwan dan santriwati tahfizhul ini juga patut untuk kita syukuri, karena akan muncul ahli-ahli Qur’an dan penghafal Al-Qur’an yang akan memakmurkan agama di Kabupaten Buru,” ujar Bupati.

Baca Juga: 112 Warga Waprea Jalani Vaksinasi

Sementara itu, Ketua Yayasan Bina Umat Kabupaten Buru, Abdul Latif Haer dalam wisuda itu mengatakan, lembaga yang hari ini mewisudakan 33 penghafal Qur’an juz ke-29 dan juz ke-30 itu adalah milik umat.

Untuk itu, Latif mengajak semua pihak untuk saling membantu. lnsya Allah kontribusi yang diberikan kepada Yayasan Bina Umat, merupakan bagian dari amal jariah semua orang.

Ia menjelaskan, Yayasan Bina Umat mempunyai tiga satuan pendidikan, yakni mulai dari TK, SD-IT dan SMP-IT. Ketiga lembaga pendidikan ini sudah menjalankan program Pemkab Buru, yaitu Gerakan Bupolo Mengaji.

“Saya tidak katakan Gerakan Bupolo Magrib Mengaji, dan hanya bilang Gerakan Bupolo Mengaji, kenapa karena kalau Magrib Mengaji berarti orang beranggapan di waktu magrib saja baru mengaji. Mudah-mudahan ke depan bisa dievaluasi program ini,” usal Latif.

Menurutnya, Yayasan Bina Umat memiliki tenaga guru honor dan PNS yang berjumlah sekitar 50 orang, dimana setiap bulannya yayasan harus mengeluarkan Rp50 juta untuk membayar gaji para guru dan pegawai yayasan.

Untuk itu, berharap, Pemkab Buru dapat membantu yayasan dengan menambah lagi guru PNS serta sokongan dana intensif bagi para guru yang mengajar disana.

“Mari kita saling bahu-membahu membangun pendidikan ini supaya lebih baik lagi ke depan,” ajak Latif. (S-15)