AMBON, Siwalimanews – Butuh tiga tahun lagi, anak Se­kolah Minggu Tunas Peka­baran Injil (SM-TPI), GPM Jemaat Wayame, punya gedung sendiri.

Ratusan anak SM-TPI Wayame saat ini masih melakukan aktivitas belajar menggunakan gedung gereja maupun rumah warga.

Pembangunan gedung serbaguna ini dibutuhkan dana sekitar Rp 2,7 miliar yang diperoleh dari swadaya jemaat dan klasis, usaha dana dan sumber dana bantuan lain.

Peletakan batu pertama pem­-bangunan gedung ini dilakukan oleh Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena yang ber­-lokasi di sekitar gereja lama je­-maat GPM Wayame, Jumat (26/8).

Dalam sambutan, walikota mengaku Pemerintah Kota Ambon berterima kasih kepada GPM atas pembangunan gedung tersebut.

Baca Juga: Walikota: Pemkot tak Salurkan Tenaga Kerja

Menurutnya, pemkot terus memberikan ruang kepada setiap upaya dalam rangka meningkatkan SDM di kota ini.

“GPM selama ini telah memainkan peran besar dalam upaya menyiapkan generasi penerus gereja, kota dan Indonesia melalui pendidikan formal mulai dari sekolah Minggu, tunas, remaja dan lainnya,” jelas walikota.

Tidak hanya itu, GPM juga menghasilkan kader-kader gereja yang luar biasa yang mampu menjadi penerus dalam konteks bergereja, tetapi juga harus berkontribusi positif bagi kota ini.

Olehnya momentum ini lanjut­-nya dimaknai sebagai kontribusi gereja untuk membantu pemkot dalam upaya menyiapkan kualitas SDM yang baik.

“Kepada GPM, Klasis Pulau Ambon Utara, jemaat GPM Wayame atas langkah baik yang dilakukan ini, saya menyampaikan terima kasih,” kata walikota.

Diakui bahwa selama ini Pemkot Ambon memiliki banyak keterbatasan, tetapi ini menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk gereja, maka itu tentu sangat membantu pemerintah.

“Gedung ini akan dijadikan tempat pembinaan anak-anak kita, mereka akan tumbuh dan berkembang sebagai generasi muda gereja yang berkualitas menyandarkan diri kepada Tuhan,” ujarnya.

Pemerintah berharap bisa membantu dalam setiap proses ini, supaya upaya GPM lewat pendidikan formal gereja, bisa bersinergi dengan program pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas SDM.

Ketua Panitia Pembangunan, Brury Nanulaitta menambahkan gedung ini memiliki daya tampung 425 orang itu. “Akan dibangun dalam waktu tiga tahun dengan estimasi anggaran sebesar 2,7 miliar yang diperoleh dari swadaya jemaat dan klasis, usaha dana panitia dan sumber dana bantuan lain,” urainya.

Jumlah SM-TPI saat ini 450 orang dan proses belajar masih menggunakan gedung Gereja Pniel dan rumah warga.

“Prediksi kita jumlah anak-anak SM-TPI akan bertambah,” katanya. (S-25)