AMBON, Siwalimanews – Memiliki gugusan pulau yang indah di sebelah Utara Buano Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) ternyata menyimpan sejuta pesona yang indah. Teluk Valentine yang terletak di selat yang memisahkan Pulau Buano dengan Pulau Pua kini dilirik oleh wisatawan Cina.

Betapa tidak, selain memiliki pasir putih yang indah, dalam laut Teluk Valentine menjadi surga bagi penyelam karena didalamnya terdapat sejumlah bangkai kapal perang milik angkatan laut Jepang.

“Tidak hanya itu batu karang di teluknya kalau dilihat sekilas hampir milik yang dimiliki oleh raja empat di Papua. Inilah yang menjadi daya tarik baru sehingga wisatawan asal Cina akan mengunjungi lokasi tersebut,” ungkap Plt Kadis Pariwisata Maluku, Erawan Asikin, kepada Siwalima, di Kantor Gubernur Maluku, Kamis (19/9).

Menurutnya, lokasi wisata ini memang tidak kalah familiar dengan sport wisata lain yang ada di Maluku seperti Ora Beach, Pulau Bair, Pasir Panjang di Kabupaten Malra dan Laut Banda.

“Kalau datang kesana pasti enggan untuk pulang sehingga dari pertemuan dengan pemerintah Kabupaten SBB, lokasi pariwisata ini akan dijual untuk kunjungan wisatawan termasuk yang akan datang dari Cina,” terang Asikin.

Baca Juga: Kodam Berupaya Tingkatkan Kualitas SDM

Dirinya mengaku, akses menuju kesana untuk wisatawan pun sangat mudah karena hanya dengan menggunakan mobil dari ibukota Kabupaten SBB  menuju ke Pelabuhan Pelita Jaya tepatnya di Dusun Masika Jaya.

Dari situ wisatawan bisa menggunkan speed boat sewaan milik masyarakat untuk bisa menikmati indahnya Teluk Valentine.

“Lokasi wisata ini memang sudah dikembangkan oleh Pemkab SBB saat ini namun dengan kedatangan wisatawan dari Cina nantinya, saya pikir ini bagian dari promosi untuk menggali semua potensi pariwisata yang dimiliki oleh Kabupaten SBB,” terangnya.

Selain Teluk Valentine, kata dia, kabupaten yang bertajuk Saka Mese Nusa ini memiliki Pulau Babi.

“Pulau yang satu ini terletak depan Pulau Kelang, Kecama­tan Waesala, yang tidak kalah indahnya dengan Teluk Velen­tine. Saya kira spot-spot inilah yang perlu kita promo­sikan lebih baik lagi kedepan,” ujarnya.

Kendati demikian, kata dia, kendala yang di hadapi pemerintah daerah dalam mempromosikan pariwisata yang dimiliki Maluku selain infrastrukturnya belum menunjang, juga tingginya biaya transportasi.

“Tiket pesawat masih sangat tinggi dan tentunya sangat berpengaruh terhadap kunju­ngan wisatawan ke Maluku namun kita optimis dengan segala upaya yang dilakukan diharapkan kedepan jumlah wisatawan kita terus mening­kat,” tandasnya. (S-39)