AMBON, Siwalimanews – Syahrun Hasim Perry (18) yang merupakan warga binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Ambon nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di ruang kamar wisma Hunian LPKA Desa Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Senin (10/10).

Remaja asal Desa Liang ini pertama kali ditemukan tergantung dengan sehelai kain sarung berwarna merah hitam oleh rekan satu ruangannya, bernama Ikbal Nangga (18).

“Dari keterangan saksi, saat itu saksi terbangun dan melihat kearah jendela terlihat korban telah tergantung diatas kosen jendela kamar tahanan lapas anak, saksi kemudian membangunkan rekanya dan melaporkan ke petugas piket Lapas,” jelas Kapolsek Baguala AKP Meity Jacobus kepada wartawan usai dari TKP, Senin (10/10).

Mendapat informasi, petugas piket Lapas Simon Sariwating (30) bersama tahanan lain membuka simpul tali yang ada di leher korban, dan menurunkannya, kemudian dibawa ke rumah sakit Otto Quik Passo.

Belum diketahui secara pasti pemicu korban nekat mengakhiri hidupnya, namun berdasarkan keterangan saksi-saksi, korban nekat mengakhiri hidupnya lantaran diduga ada masalah dengan keluarga.

Baca Juga: Garuda Indonesia Bantu Genjot Ekspor Maluku

“Korban gantung diri dikarenakan ada masalah pribadi yang tidak sempat diberitahukan kepada keluarganya ataupun teman-temannya,” ungjap kapolsek.(S-10)