AMBON, Siwalimanews – Gempa dengan kekuatan 7.9 Skala Richter (SR) yang menguncang Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya menyisakan luka yang mendalam bagi warganya.

Tidak hanya itu, gempa itu pun dirasahkan oleh warga kota ambon. Untuk itu pemerintah meminta kepada warga untuk tetap waspada.

“Warga bisa mengakses informasi yang valid tentang bencana pada kanal informasi dan media sosial BMKG sehingga tidak termakan informasi hoaxs,” tegas Juru Bicara Pemkot Ambon Joy Adriaansz dalam keterangan persnya di Balai Kota, Selasa (10/1).

Menurutnya gempa sempat menimbulkan kepanikan pada warga kota ambon namun itu merupakan hal yang wajar.

“Panik itu wajar tapi jangan sampai menimbulkan ketakutan yang berlebihan yang dapat merugikan diri sendiri,” tegas Adriaanz.

Baca Juga: Ribuan Masyarakat Hadiri Open House Tahun Baru

Warga Kota Ambon lanjutnya telah memiliki pengalaman gempa bumi di tahun 2019 lalu diminta untuk tetap waspada dan mengikuti update peringatan diri yang dikeluarkan BMKG.

“Wilayah maluku pada umumnya merupakan wilayah yang dilalui ring of fire atau cincin api. artinya rawan terjadi gempa bumi,” jelasnya.

Selain itu ia mengaku meskipun pusat gempa cukup jauh dari Kota Ambon dan hanya dirasahkan sebagian kecil warga kota namun harus tetap waspada.

“Kita bersyukur tidak terjadi gempa susulan dan peringatan dini tsunami telah dinyatakan berakhir,” tergasnya.

Pemkot Ambon sendiri lanjutnya menyampaikan bela sungkawa dan simpati yang mendalam terhadap masyarakat yang menjadi korban gempa di KKT maupun MBD.

Pemkot Ambon juga menyatakan kepedulian terhadap masyarakat KKT dan MBD yang menjadi korban gempa baik itu korban jiwa maupun infrastruktur yang rusak baik berat maupun ringan.

“Semoga masyarakat yang menjadi korban disana senantiasa diberikan kekuatan dan perlindungan oleh allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, ucapnya. (S-09)