AMBON, Siwalimanews – Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa’adi membuka Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah (FSLDK) tingkat  Nasional XX yang dipusatkan di auditorium Universitas Pattimura Ambon, Rabu (27/10).

Ia menginginkan lembaga dak­wah yang merupakan forum koor­dinasi bagi 38 pusat komukasi daerah (Puskomda) dan 505 Lem­baga Dakwah Kampus (LDK) de­ngan 25.215 pengurus ini juga, bisa ikut tampil menggarami masya­rakat dengan pesan-pesan kebe­naran dan kebaikan, yang tentu tidak hanya ditentukan oleh penguasaan aspek subtansi, etika dan akhlak.

“Namun pendakwah itu sendiri dapat menampilkan sikap menjunjung tinggi toleransi serta mengedepankan pendekatan persatuan atas berbagai persoalan umat,” jelas Wamenag.

Wamenag mengharapkan, peserta FSLDK dapat mendidik diri sebagai generasi terpelajar yang mampu mendekatkan segala perbedaan, sekaligus menyatukan potensi sikap moderat dalam beragama.

“Mari kita memperluas trilogy wawasan, yaitu wawasan keislaman, wawasan keilmuan dan wawasan kebangsaan, sebagai modal untuk menjadi kader penerus umat dalam menghadapi tantangan masa depan,” pintanya.

Baca Juga: Louhenapessy Gagal, Hatalai Belum Terima Jaringan Internet

Wamenag mengatakan, aktivis dakwah kampus saat ini dituntut untuk terampil menggunakan media sosial di era berbasis digital, dimana kemajuan teknologi informasi turut mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam kehidupan beragama.

Menurutnya, perkembangan dakwah kampus bukanlah kondisi tanpa tantangan, sebab di era saat ini, masih terdapat sebagian generasi muda yang belum memahami Islam secara baik, sehingga mudah terperosok kedalam paham beragama yang salah, seperti cara pandang keberagaman liberal di satu kutub dan konservatisme di kutub lain.

Untuk itu ia mengajak para aktivis dakwah kampus, untuk terampil menggunakan sosial media dan memanfaatkannya demi kemajuan dan keluasan jangkauan dakwah.

“Kecerdasan berpikir dan kepedulian sosial perlu terus diasah oleh para aktivis dakwah kampus. Dakwah yang efektif harus memperhatikan sosio kultural masyarakat, yang dibarengi perluasan paham beragama dan menghilangkan fanatisme kelompok atau golongan,” katany.

Sementara itu, Rektor Unpatti MJ Saptenno dalam sambutannya mengatakan, dakwah kampus hadir bukan hanya untuk yang beragama Muslim saja, namun hadir di kampus untuk sesama umat beragama dan seluruh umat ciptaan Tuhan.

Oleh karena itu, silahkan berdakwah dengan pendekatan keilmuan, karena itu, tidak boleh ada diskriminasi.

“Harus berteman dengan siapa saja, agama apa saja, karena apa yang disampaikan melalui dakwah adalah nilai kebenaran yang perlu disampaikan kepada manusia dan alam ciptaannya,” tandas Sapteno.

Untuk diketahui, pembukaan FSLDK Nasional XX yang mengusung tema “Modernisasi LDK Dalam Meneguhkan Moderasi Beragama dan Kebangsaan Indonesia ditandai dengan pemukulan tifa oleh Wamenag didampingi Kakanwil Kemenag Maluku Jamaludin Bugis, Asisten II Setda Pemprov Maluku Habiba Saimima, anggota DPR RI Saadiyah Uluputty, Rektor Unpatti M J Sapteno dan Wakil Ketua DPRD Maluku Abdul Azis Sangkala. (S-51)