AMBON, Siwalimanews – Akibat hujan deras yang melanda Kota Ambon sejak Sabtu (10/7) dini hari hingga Senin (12/7) siang, mengakibatkan terjadinya bencana longsor dan banjir di sejumlah lokasi.

Untuk bencana longsor sendiri terjadi pada 49 titik yang tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Sirimau 28 titik, Teluk Ambon 6 titik, Baguala 8 titik dan Nusaniwe 7 titik. Sementara untuk banjir terjadi di 10 titik.

Akibat bencana itu, sedikitnya ada 56 rumah warga yang rusak, akibat tertimpa talud yang maupun lonsoran tanah akibat banjir.

Walikota Ambon, Richard Louhenapessy kepada wartawan di Kantor Kelurahan Batu Meja, usai meninjau sejumlah lokasi bencana, mengaku, pemkot telah memberikan bantuan kepada para korban dalam bentuk tanggap darurat dan bantuan sosial lainnya.

Baca Juga: Soplanit Larang Aktivitas Warga di Lahan Miliknya

“Untuk keluarga-keluarga yang alami dampak, itu sudah kita berikan bantuan tanggap darurat untuk memfasilitasi serta membantu mereka untuk makan dan minum,” ungkap Walikota.

Untuk titik terparah kata walikota, berada di Desa Halong Air Besar, dikarenakan konstruksi jembatan yang sudah tak kuat untuk menahan beban, lantaran talud penahan jembatan itu roboh.

“Hative longsor badan jalan di Hative Besar yang menutupi seluruh lokasi akses menuju ke Bandara Pattimura. Namun, untuk saat ini lokasi tersebut sudah bisa dilewati, setelah dibersihkan,” ujar Walikota.

Disinggung terkait dengan bantuan kepada  warga yang rumahnya hancur total lantaran tertimbun material longsor, Walikota mengaku, pemkot telah memberi laporan ke pemerintah pusat, tinggal dieksekusi oleh pihak yang paling berwenang.

“Itu kan kewenangannya ada di BNPB pusat, sementara ini Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Maluku juga sudah turun lihat, pihak Balai juga sementara koordinasi dengan pusat, untuk  minta tim turun melihat kondisi ini,” ungkap Walikota.

Mengingat bulan Juli merupakan puncak dari cuaca ekstrem ini, maka Walikota menghimbau warga kota yang tinggal di lereng bukit maupun bantaran sungai, untuk terus waspada agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.

“Saya himbau kepda masyarakat, terutama yang tinggal di lereng-lereng gunung, yang berpotensi longsor besar untuk lebih berikhtiar, lebih hati-hati dan tingkatkan doa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, supaya kita semua dibebaskan dari semua kemungkinan-kemungkinan itu,” himbaunya. (S-52)