AMBON, Siwalimanews – Walikota Ambon Richard Louhenapessy mengaku, Rumah Sakit (RS) Siloam Ambon yang terletak di kawasan Tantui, dipastikan akan mulai beroperasi pada 29 Juli nanti.

“Pemkot ang Ambon berikan apresiasi kepada pak gubernur, Kementerian Kesehatan, Kepala BNPB dan Menkopolhukam dan secara spesial kepada owner RS Siloam maupun menejemenya yang sudah siap mengoperasikan RS ini,” ujar walikota kepada wartawan disela-sela peninjauan RS tersebut, Senin (27/7).

Menurutnya, beroperasinya RS ini berdasarkan hasil kunjungan Menkes dan Menkopolhukam yang berkujung ke Ambon sekaligus melihat kondisi RS tersebut.

Usai kunjungan itu, Menkes kemudian menghubungi pihak menejemen dan owner Siloam, untuk minta agar RS Siloam Ambon dapat dibuka untuk membantu Pemkot dan Pemprov dalam menangani masalah covid -19.

“Berdasarkan permintaan Menkes, kemudian menejemen Siloam secara nasioanal menugaskan tim ke Ambon membenahi seluruh perlengkapan yang perlu diisi dalam RS itu,” ujarnya.

Baca Juga: Jumlah Positif di Maluku Tambah 12 Kasus

Menurutnya, pertama pengoperasian RS ini direncanakan untuk membantu pemkot dan masyarakat dalam memberikan pelayanan kepada pasien yang baru terpapar covid-19.

“Saya rasa ini sebuah komitmen kemanusian yang luar biasa, dimana owner RS ini membukannya bukan buat komersial namun membantu pasien covid-19 di Kota Ambon,” tutur walikota

Dibukanya RS ini, maka pemkot tetap akan membantu memberikan support penuh. Apapun yang bisa dibantu untuk lengkapi tetap akan dibantu, terutama dari segi admintrasi pemkot tetap akan back up.

“Saya sangat suka cita sebagai walikota karena impian saya ada RS yang representatif dan berstandar nasional serta internasional dibuka di Ambon sudah terwujud,” ujar walikota.

Sementara itu, Direktur RS Siloam dr Syan Chu menambahkan, untuk saat ini RS Siloam memiliki 16 tempat tidur untuk menangani pasien covid dan nantinya ada penambahan 65 tempat tidur yangs emuanya dikhususkan untuk merawat semua pasien covid.

Sementara menyangkut dengan tenaga medis pada RS ini yang akan melayani pasien Covid-19, sebagian besar merupakan anak daerah Maluku, sisanya 5 persen dari luar daerah.

“Seluruh perawat yang nantinya bantu penanganan pasien covid semuanya berpengalaman, karena sudah membuka RS Covid di Jakarta,” ujarnya.

Sementara penanganan pasien sendiri kata dia, sama seperti RS lain yakni, pasien tak boleh dijenguk keluarga serta jika ada yang meninggal penanganannya tetap sesuai protap Covid-19.

Ia berharap, saat nantinya beroperasi, masyarakat Kota Ambon dapat memperhatikan apa yang menjadi aturan pada RS Siloam. (Mg-5)