AMBON, Siwalimanews – Setelah beberapa jam melakukan aksi di depan gerbang utama Kantor Gubernur Maluku, senat mahasiswa UKIM tak juga ditemui Gubernur Maluku Murad Ismail. Padahal mereka meminta Murad langsung mengklarifikasi rekomendasi yang dikeluarkannya.

Lama ditunggu Murad tak juga muncul, akhirnya Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno yang menemui para mahasiswa. Saat melihat Wagub, awalnya para mahasiswa menolaknya, namun akhirnya mereka mau menerima untuk menyampaikan klarifikasi ke gubernur.

Di depan ratusan mahasiswa, wagub menyampaikan klarifikasi gubernur terkait surat rekomendasi tersebut. Rekomendasi itu dikeluarkan dikarenakan Josephus Noya datang minta untuk direkomendasikan.

“Saya resmi mewakili Pemda Maluku perlu mengklarifikasi rekomendasi itu, karena memang yang bersangkutan datang minta untuk direkomendasikan sebagai calon rektor,” ucap Wagub.

Menurutnya, karena ada permintaan itu, maka gubernur memberikan rekomendasi tersebut.

Baca Juga: Fraksi Gerindra Kecam Pimpinan RSUD Haulussy

“Siapapun yang datang minta rekomendasi untuk calon rektor UKIM saya kira pasti dilayani,” ucapnya.

Dijelaskan, rekomendasi yang disampaikan tersebut, tidak bersifat eksekutorial, kemudian dalam statuta UKIM pun rekomendasi pemerintah tidak merupakan suatu syarat mutlak, sehingga andaikata harus itu dianggap mengintervensi abaikan saja sebab rekomendasi itu tidak bermaksud untuk mengintervensi.

“Tetapi kalau toh cara pandang civitas akademik dalam menjaga netralitas kelembagaan UKIM menganggap bisa bernuansa intervensi, anggap saja rekomendasi tersebut tidak pernah ada demi ketenangan masyarakat di Kota Ambon dan Provinsi Maluku yang saat ini sementara bergumul melawan pandemi Covid-19,” tutur Wagub Orno.

Usai mendengar penjelasan Orno, Ketua Umum Senat Mahasiswa UKIM Vinsensius Talubun kemudian membacakan dua poni pernyataan sikap senat mahasiswa yakni, pertama, meminta Gubernur Maluku Murad Ismail mempertanggungjawabkan rekomendasi kepada calon Rektor UKIM dalam suksesi mendatang dan kedua, meminta Gubernur Maluku menyatakan permintaan maaf secara terbuka kepada seluruh civitas akademika UKIM.

Usai membacakan tuntutan mereka, Talubun kemudian menyerahkan pernyataan sikap senat mahasiswa UKIM kepada Orno, selanjutnya ratusan mahasiswa ini membubarkan diri dari depan Kantor Gubernur sekitar pukul 13.05 WIT untuk melanjutkan aksi yang sama di Kantor Sinode GPM.

Sampai berita ini dipublikasikan perwakilan mahasiswa masih melakukan pertemuan dengan Ketua Sinode dan jajarannya. (S-51)