AMBON, Siwalimanews – Vaksinasi ibu hamil yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) kota dengan menggandeng Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) ternyata tak mencapai target pada haru pertama pelaksanaannya.

Launching vaksin ibu hamil yang dilakukan pada Kamis (19/8) pekan lalu, ditargetkan akan diikuti oleh 200 ibu hamil dengan usia kehamilan 13 minggu atau trimester kedua yakni usia kandungan memasuk empat bulan.

Kadinkes Kota Ambon, Wendy Pelupessy mengungkapkan, pihaknya hanya berhasil melakukan vaksinasi pada setengah dari total ibu hamil yang ditargetkan tersebut. “Kemarin yang dilapangan itu, ada 56 orang,” kata Pelupessy, kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Senin (23/8).

Dibeberkannya, 200 ibu hamil yang direncanakan mengikuti vaksin tersebut seluruhnya sudah menyetujui penyuntikan dosis pertama hanya saja keluarga mereka yang masih belum percaya terkait dengan proses tersebut.

“Waktu itu ibu hamilnya sudah setuju, tetapi dari keluarganya, suami yang kadang-kadang menolak untuk istrinya dilakukan vaksin, bahkan ketika dijemput oleh petugas, mereka menolak dan mencoba untuk membunuh telephone agar tidak dapat berkomunikasi guna melakukan vaksinasi,” ujarnya.

Baca Juga: Bonus Atlet PON Menggantung, Pemprov tak Punya Hati

Pelupessy mengungkapkan, langkah edukasi saat ini yang sedang digencar oleh pihaknya agar masyarakat dapat memahami pelaksanaan vaksin kepada ibu hamil ini tidak berbahaya.

“Kita edukasinya harus lebih kuat,” tandas Pelupessy.

Disinggung terkait dengan adakah efek samping yang terjadi saat ibu hamil melakukan vaksinasi, Pelupessy mengatakan, tak ada sama sekali dan dia mengakui proses tersebut sangat aman.

“Kita bersyukur sampai sekarang tidak ada keluhan pada ibu hamil. Itu yang akan menjadi motivasi bagi ibu hamil lain. Dan mereka juga akan terus dipantau sampai proses persalinan oleh dokter Puskemas dan tim POGI kemarin itu,” pungkas Pelupessy. (S-52)