AMBON, Siwalimanews – Banyak keinginan masyarakat menda­patkan vaksinasi, satgas penanganan Covid-19 Kota Ambon berniat menggelar vaksinasi massal pada hari Jumat dan Sabtu.

“Kebijakan kita untuk vaksinasi massal tetap jalan. Rencana itu hari Jumat dan Sabtu, yang kita sebut dengan weekend vaksin,” ungkap Louhenapessy kepada wartawan di Ambon, Senin (26/7).

Diakuinya, pelak­sanaan vaksinasi weekend ini, dikare­nakan antusiasme masyarakat yang cukup baik. “Karena antusias masyarakat itu luar biasa sekali. Kita respon secara positif,” katanya.

Louhenapessy mengatakan, lewat kepedulian masya­rakat terhadap peni­ngkatan herd immunity, dengan mengikuti vaksin baik secara primadi bahkan secara massal patut diberi apresiasi yang tinggi.

“Tapi ini luar biasa mereka datang dengan sendirinya tanpa dengan paksa. Ini luar biasa betul masyarakat Kota Ambon. Saya rasa ini perlu diberikan apresiasi kepada mereka itu,” ujarnya.

Baca Juga: Pemprov Maluku Siapkan Rp 39 M Bayar Insentif Nakes

Meski kenyataannya, jumlah warga yang menolak untuk dilakukannya juga tak kalah banyak. Namun dirinya optimis masya­rakat percaya datang melakukan vaksinasi.

Dibeberkan Louhe­napessy sampai dengan saat ini, total warga yang telah divaksin sudah meningkat menjadi 44 persen dari total sebelumnya yang hanya 38 persen.

“108.000 jiwa yang sudah vaksinasi dengan hal yang istimewa itu mereka datang vaksinasi sendiri,” pungkasnya.

Terima 3.000 Dosis

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy memastikan telah menerima 3.000 dosis vaksin pada Sabtu (24/7) di Tribun Lapangan Merdeka Ambon.

Pelupessy menuturkan, vaksin yang diterima tersebut didominasi oleh jenis vaksin Sinovac.

“Astrazeneca 1.000 dosis, Sinovac 2.000 dosis,” katanya kepada Siwalima melalui pesan WhatsApp, Senin (26/7).

Diakuinya, untuk vaksin yang terpakai di Lapangan Merdeka, terdiri dari dua jenis vaksin Sinovac dan Astrazeneca.

Disinggung terkait dengan sisa vaksin apakah dapat digunakan pada vaksinasi anak dan remaja. Dirinya mengakui tak tersedia, lantara jumlah dosis terlalu sedikit sementara data keseluruha siswa yang dapat divaksin belum diterima.

“Kalau dengan stok ini untuk semua anak belum cukup nanti didistribusi lagi,” tandasnya. (S-52)