AMBON, Siwalimanews – Akibat kebijakan pemerintah pusat melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan yang meminta untuk ditunda pendistribusian vaksin corona, 10 kabupaten dan kota lain di Maluku batal dikirim.

Sesuai Jadwal, pendistribusian vaksin tertanggal 13 Januari disalurkan ke Kota Ambon, Kota Tual, Kabupaten Malra, Aru, Malteng, SBB, Buru dan KKT. Kemudian pada 14 Januari pendistribusian untuk Kabupaten MBD, SBT dan Kabupaten Buru Selatan. Tapi karena kebijakan lain dari pemerintah pusat distribusi ke 10 kabupaten kota ini ikut ditunda.

Penundaan ini dikarenakan Kemenkes takutkan jumlah vaksin kurang ketika vaksinasi nanti, sehingga harus menunggu pengiriman tambahan lagi pada tanggal 22 Januari mendatang.

“Untuk itu vaksin ini baru akan didistribusikan sekaligus ke 10 kabupaten dan kota, pada awal Februari nanti,” ungkap Jubir Satgas Covid-19 Maluku Dony Rerung kepada pers, di lantai VI Kantor Gubernur, Rabu (13/1).

Walaupun ke kabupaten dan kota lain di Maluku tunda pengiriman, tapi kata Rerung, vaksinasi awal tetap dilakukan untuk nakes, pejabat di tingkat Provinsi Maluku dan Kota Ambon.

Baca Juga: Berkas Korupsi Dana BOS SMK 3 Malteng Dirampungkan

“Kalau untuk kabupaten dan kota lain otomatis alami penundaan. Jadi hanya nakes, pejabat di Provinsi Maluku dan Kota Ambon yang divaksin duluan. Kabupaten/kota lain akan dilakukan pada Februari mendatang,” ujarnya.

Ditanya bagaimana dengan persiapan yang sudah dilakukan untuk menerima pendistribusian vaksin oleh tiap-tiap daerah, Rerung mengaku, secara teknis memang semua kabupaten sudah siap, namun penundaan ini merupakan kebijakan dari pusat.

“Kami di daerah mengikuti saja, walaupun perintah distri­busi hanya berupa pemberita­huan untuk dilaksanakan. Olehnya itu, distribusi akan dilakukan pada awal Februari mendatang,” tutupnya.

Untuk diketahui, sejumlah kepala daerah di 10 kabupaten dan kota menyatakan kesiapannya divaksin. Mereka mengaku divaksin pertama sebagai bukti contoh dan teladan pimpinan kepada rakyatnya.

Bupati Buru, Ramly Umasugi misalnya siap divaksin. Ramly mengaku sebagai pimpinan di daerah dia harus menjadi contoh dan suri teladan bagi rakyatnya. Bupati Malteng, Tuasikal Abua juga mengatakan hal yang sama. Tuasikal menegaskan dirinya siap divaksin dengan syarat apabila usia diperbolehkan sesuai aturan.

“Saya siap divaksin asalkan saya memenuhi syarat untuk itu. Jadi saya tegaskan, siap divaksin,” kata Tuasikal kepada Siwalima Kamis (14/1).

Bupati Kepulauan Aru, John Gonga juga menyatakan siap divaksin. Gonga mengaku dirinya memenuhi syarat divaksin. Sebab itu bupati dua periode ini siap kapan saja divaksin. (S-39)