AMBON, Siwalimanews – Satgas Covid-19 Maluku memas­tikan kalau Provinsi Maluku seaui dengn arakan Kementerian Kese­hatan vaksi Sinovac akan diberikan kepada orang yang berusia 18-59 tahun.

Surat pemberitahuan terkait de­ngan penyaluran vaksi ini oleh ke­menterian kesehatan sudah diterima oleh Satgas Covid-19 Maluku dan dijelaskan kepada siapa saja yang akan disalurkan.

“Sesuai surat yang mereka kirim penyaluran tahap pertama itu kita dapat 1,1 juta dan peruntukan kepa­da tenaga kesehatan, TNI polri, ter­masuk masyarakat namun yang berusia 18-59 tahun,” kata Ketua Ha­rian Satgas Covid-19 Maluku, Kasrul Selang di Kantor Gubernur Maluku, Minggu (15/11).

Dia mengakui pemerintah daerah tetap akan mengikuti arahan dari pe­merintah pusat seperti apa termasuk dengan batas usia mereka yang akan mendapatkan vaksi ini sendiri.

“Kita pada prinsipnya siap, kalau vaksi datang kita langsung distribu­si­kan ke seluruh Maluku termasuk dengan siapa saja yang akan disa­lurkan dan batas usia penerima vaksi,” tandasnya.

Baca Juga: Menkes Sebut Vaksinasi akan Melalui Dua Skema

Telah Salurkan

Diberitakan sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 mengaku, obat untuk penanganan Covid-19 telah didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia, melalui Dinas Kese­hatan masing-masing.

“Pendistribusian obat-obat terse­but sudah dilakukan sejak 4 November. Bahkan bukan hanya 34 provinsi saja, namun didistribusikan juga ke 779 RS di Indonesia,” ungkap juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro dalam talkshow FMB9, Jumat (13/11).

Reisa juga mengaku, demi me­menuhi kebutuhan obat ini hingga akhir tahun, maka  pemerintah juga sudah menambah pengadaannya. Ini dilakukan sebab pandemi ini juga belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Meskipun demikian, saat ini pe­nyediaan jutaan obat untuk pena­nganan Covid di Indonesia berjalan lancar. Kondisi tersebut membuat persediaan obat berada dalam kon­disi yang aman dan mencukupi.

“Penyediaan stok jutaan obat untuk penanganan Covid-19 berja­lan lancar, membuat suplai kita dalam kondisi aman dan cukup,” ujarnya.

Menurutnya, sebagian besar dari obat-obatan tersebut, saat ini sudah diproduksi oleh industri farmasi na­sional, sebab bahan bakunya juga sudah masuk ke Indonesia sejak awal April.

Meskipun kasus kumulatif Covid-19 di Tanah Air masih bertambah, namun setidaknya sudah ada bebe­rapa hal yang membaik, seperti trend penurunan kasus aktif yang berada di angka 50 ribuan, bahkan di bawah 60 ribu/hari.

“Untuk angka kesembuhan per 1 November 2020, tercatat kembali meningkat.  Recovery rate atau per­sentase tingkat kesembuhan dari se­luruh total kasus mencapai 82,84%, termasuk juga angka pasien yang selesai isolasi meningkat dibanding­kan seminggu sebelumnya, yakni 80,51%,” rincinya. (S-39)